Selasa 23 Jul 2013 20:30 WIB

Akbar: Golkar Akan Evaluasi Pencapresan ARB

 Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie

REPUBLIKA.CO.ID,KULONPROGO--Ketua Dewan Penasihat Partai Golongan Karya Akbar Tanjung mengatakan partainya akan mengevaluasi pencalonan Aburizal Bakrie sebagai presiden pada Pemilu 2014.

Akbar Tanjung di Kulon Progo, Selasa, mengatakan Aburizal Bakrie (ARB) yang digadang sebagai capres memiliki elektabilitas yang rendah dibandingkan dengan calon yang berkembang di masyarakat seperti Prabowo dan Joko Widodo."Kami dari partai terus mencermati elektabilitas ARB. Kami ingin mengetahui sejauhmana masyarakat menilai calon presiden dari Partai Golkar," kata Akbar usai berbuka puasa di DPC Golkar Kulon Progo.

Menurut dia, waktu untuk memulihkan elektabilitas ARB cukup panjang. Saat ini, elektabilitas ARB belum menunjukan kenaikan yang signifikan. "Waktu masih sangat panjang, masih ada waktu untuk memperbaiki elektabilitas. Kalau nanti tidak ada kenaikan elektabilitas ARB, kami akan melakukan evaluasi penyebabnya dan akan menjadi dasar untuk menentukan langkah-langkah Golkar kedepan," kata dia.

Selain itu, ia mengatakan elektabilitas dan kepercayaan masyarakat terhadap Partai Golkar sangat menurun. Hal ini disebabkan, tidak bekerjanya mesin politik tingkat bawah secara optimal.

Tidak bekerjanya mesin politik menyebabkan beberapa pemilihan kepala daerah (pilkada) calon yang diusung Golkar mengalami kekalahan. Kekalahan yang dialami Golkar yakni Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

"Ini menjadi basis pemikiran kami untuk menghadapi agenda-agenda organisasi seperti agenda politik, dan kepercayaan masyarakat. Tentu, mesin politik Golkar harus diperbaiki untuk menghadapi Pemilu 2014," katanya.

Menurut dia, untuk menjadi partai pemenang Pemilu 2014, haruslah ada konsolidasi yang kuat diinternal partai.Ia mengakui, PDI Perjuangan tingkat konsolidasi internal sangat kuat, sehingga mampu memenangkan Pilkada di DKI Jakarta dan Jawa Tengah. Meski di Sumatera Utara dan Jawa Barat, calon yang diusung PDIP tidak menang tetapi perolehan suara sangat signifikan dibandingkan dengan Golkar.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement