Selasa 23 Jul 2013 16:32 WIB

Ramadhan Tahun ini, Konsumsi Listrik di Jabar Naik 9 Persen

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Djibril Muhammad
Dua petugas PT PLN tengah melakukan perbaikan jaringan listrik.
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Dua petugas PT PLN tengah melakukan perbaikan jaringan listrik.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Konsumsi listrik di Jawa Barat dan Banten pada Ramadhan tahun ini mengalami peningkatan dibanding Ramadan tahun lalu. Pada tahun lalu, rata-rata beban puncak siang masih sebesar 5.200 megawatt dan malam harinya 6.160 megawatt.

"Tahun ini rata-rata beban puncak siang menjadi 5.600 megawat dan malam harinya jadi 6.650 megawatt," ujar General Manager PT PLN Distribusi Jabar dan Banten, Denny Pranoto, kepada wartawan, Selasa (23/7).

Menurut Denny, walaupun mengalami kenaikan tapi jika dibandingkan dengan bulan biasa, beban puncak penggunaan listrik pada siang hari selama ramadhan ini mengalami penurunan. "Angka rata-rata beban puncak siang turun hingga 7,1 persen dibandingkan bulan biasa yang mencapai 6.034 megawatt," katanya.

Penurunan pun, kata dia, kemungkinan besar akan terjadi pada H-2 hingga H+4 Lebaran. Terutama, pada beban puncak penggunaan listrik. "Penurunannya diperkirakan mencapai 39 persen," kata Denny.

Penurunan itu, kata dia, disebabkan pelanggan industri, perkantoran, dan sebagian pelanggan komersial sudah meliburkan aktivitasnya pada H-2 hingga H+4. Sedangkan untuk beban puncak malam hari, penggunaan listrik diprediksi turun 26 persen.

Denny mengatakan, untuk menjaga pasokan listrik selama Ramadhan dan Lebaran, PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten melaksanakan berbagai langkah. Salah satunya, selama periode H-15 hingga H+15, PLN meniadakan semua kegiatan pemeliharaan listrik terencana yang mengakibatkan pemadaman.

PLN pun, menurut dia, saat lebaran akan menyiapkan 345 posko siaga. Jumlah personelnya, sekitar  368 orang yang akan melayani pelanggan selama 24 jam. Jika membutuhkan pelayanan petugas PLN, konsumen tinggal menghubungi call center PLN 123.

Selain itu, kata dia, PLN pun akan menyiapkan sarana pendukung berupa kendaraan pelayanan teknik 434 unit, trafo mobil 58 unit, mobil crane 23 unit, mobil deteksi gangguan 10 unit, dan genset 87 unit. "PLN juga menyediakan material cadangan sehingga jika terjadi gangguan bisa segera diatasi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement