REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sahabat dekat Hatta Rajasa sekaligus mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dault, menilai duet Jokowi dan Hatta Rajasa terlalu prematur. Pemilu legislatif belum berlangsung, dan dinamika politik masih akan terus berkembang.
"Terlalu prematur kalau sekarang duet Pak Hatta dengan Jokowi atau dengan siapa saja. PAN harus tingkatkan elektabilitas dulu, baru bicara pencapresan," kata Adhyaksa saat berbincang dengan Republika, Selasa (23/7).
Dilihat dari figur, Adhyaksa tak menampik Hatta memang laik diusung dalam bursa capres dan cawapres. Begitu pula Jokowi, yang dianggapnya sebagai fenomena seperti kehadiran Susilo Bambang Yudhoyono pada pemilu 2004 lalu. Tetapi, Jokowi sendiri memliki komitmen yang harus ia penuhi sebagai gubernur DKI. Jokowi juga memiliki partai politik yang punya aturan jelas mengenai pengusungan calon presiden.
Jika ada upaya penjajakan yang dilakukan PAN, menurut Adhyaksa harusnya itu dilakukan kepada partai. Bukan kepada tokoh. Karena koalisi itu ditentukan oleh partai politik.
"Jokowi itu punya partai, dan PDI-P itu pimpinannya Bu Mega. Kuncinya di Bu Mega, kalau dia mau lepas Jokowi atau tidak," ujarnya.