Selasa 23 Jul 2013 04:20 WIB

Bulog Yakin Pedagang Akan Terima Daging Impor

Pedagang memotong daging sapi lokal dagangannya di Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (18/7). Penolakan pedagang terhadap daging impor milik Bulog terjadi di sejumlah pasar di Jakarta. Selain stok masih ada, pedagang beralasan kualitas daging impor milik Bulog k
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Pedagang memotong daging sapi lokal dagangannya di Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (18/7). Penolakan pedagang terhadap daging impor milik Bulog terjadi di sejumlah pasar di Jakarta. Selain stok masih ada, pedagang beralasan kualitas daging impor milik Bulog k

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski ditolak pedagang di sejumlah pasar, Dirut Perum Bulog Sutarto Alimoeso yakin daging sapi impor akan diminati masyarakat. Selain harganya yang murah, daging sampi impor juga higienis dan dijamin halal.

"Alasan penolakan bukan karena tidak higienis, bukan karena tidak halal. Tapi lebih karena para pedagang sudah terlanjur membeli daging sapi lokal, sehingga kalau belum laku akan mengalami kerugian," kata Sutarto di Jakarta, Senin malam.

Menurut Sutarto, sesungguhnya dirinya tidak ingin berpolemik soal adanya penolakan daging sapi impor tersebut, karena sejumlah pedagang besar di pasar sudah mengaku bahwa mereka masih punya stok dengan harga beli yang lebih mahal.

"Mereka tidak mau terganggu dengan daging impor. Tapi sekitar 15 pedagang besar sudah menyatakan sudah mulai menjual daging Bulog," kata Sutarto.

Menurut Sutarto, sesungguhnya tidak ada persoalan soal daging impor, karena kualitasnya memang bagus. "Restoran terkenal yang menyediakan menu steak umumnya membeli daging sapi impor, karena memang lebih enak dan empuk," ujarnya.

Hal lainnya adalah, bahwa isu halal daging sapi impor tersebut juga menjadi konsen utama Bulog.

"Biarpun dipotong di Australia, namun kita menjamin kehalalannya. Kita pastikan impor daging sapi dari rumah potong hewan (RPH) yang menerapkan halal," ujarnya. Sutarto menambahkan, bahwa Bulog juga menyertakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan NU untuk melakukan kerja sama impor daging dari Australia.

"Jadi, rasanya tidak ada alasan pasar menolak daging Bulog. Saya yakin tidak lama lagi mereka akan terima daging kami, ini cuma masalah waktu, karena daging kita kualitasnya jauh lebih baik dan harganya sangat murah," ujar Sutarto.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement