Senin 22 Jul 2013 15:37 WIB

Muhaimin: FPI Tak Boleh Arogan

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Karta Raharja Ucu
Muhaimin Iskandar
Foto: Republika
Muhaimin Iskandar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar menyesalkan peristiwa kekerasan yang dilakukan FPI di Kendal.

Menurutnya FPI tidak boleh arogan. "FPI tidak merasa benar sendiri," katanya, Senin (22/7).

Cak Imin, begitu ia biasa disapa, setuju anarkisme FPI dihentikan melalui pembubaran. "Ya boleh saja, kalau anarkis ya bubarkan saja," sebut  Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu.

Sebelumnya, Ketua DPP PKB, Abdul Malik Haramain mendorong pemerintah membekukan aktivitas FPI. Pembekuan itu guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya kembali tindakan anarkis FPI.

"Pemerintah harus tegas memberikan sanksi penghentian sementara kegiatan," katanya ketika dihubungi wartawan, Senin (22/7).

Malik menyatakan, kekerasan yang dilakukan FPI di Sukerejo, Kendal bertentangan dengan pasal larangan kekerasan yang terdapat dalam UU Ormas. Menurutnya sanksi pemerintah diperlukan guna melindungi masyarakat dari ancaman kekerasan susulan. "Sanksi itu perlu untuk melindungi masyarakat yang terancam," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement