Senin 22 Jul 2013 15:16 WIB

Bandara Kualanamu Siap Hadapi Mudik Lebaran 2013

Sejumlah pengunjung melintas di dalam terminal Bandara Internasional Kualanamu Kab Deli Serdang, Sumut, Kamis (4/7).
Foto: Antara Foto
Sejumlah pengunjung melintas di dalam terminal Bandara Internasional Kualanamu Kab Deli Serdang, Sumut, Kamis (4/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bandara Internasional Kualanamu akan resmi beroperasi pada 25 Juli 2013 mendatang. Kementerian Perhubungan menyatakan bandara di Sumatera Utara itu siap untuk menyediakan transportasi mudik lebaran.

"Sebetulnya untuk lebaran lebih bagus dengan pengoperasian Bandara Kualanamu dibandingkan masih menggunakan Polonia," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Herry Bhakti, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Menurut Herry Bhakti, kondisi di Bandara Polonia sangat padat sehingga dinilai tidak begitu kondusif bila ingin menampung penumpang yang menggunakan jasa layanan penerbangan baik untuk mudik maupun arus balik. Sedangkan di Bandara Kualanamu, ujar dia, selain lahan yang lebih luas, bandara tersebut juga dinilai dapat menampung lebih banyak pesawat dibandingkan dengan Polonia.

"Dengan adanya 'extra flight' (penerbangan tambahan) saat lebaran, maka Kualanamu lebih siap karena memiliki runway yang lebih panjang dan apron yang lebih luas," katanya.

Ia juga mengatakan, kondisi bandara yang bisa menampung lebih banyak pengguna jasa juga dinilai akan lebih bermanfaat dan memberikan pelayanan penerbangan yang lebih bagus.

Sebagaimana telah diberitakan, ketika Bandara Kualanamu di Sumut mulai resmi dibuka, maka hal tersebut akan menghentikan aktivitas penerbangan di Bandara Polonia untuk provinsi tersebut.

"Begitu bandara Kualanamu dinyatakan beroperasi, maka aktivitas di bandara Polonia dihentikan," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura Tri Sunoko.

Bandara Internasional Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara akan mulai beroperasi pada 25 Juli 2013. Sedangkan acara "Grand Opening" (Peresmian Akbar) akan dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 9 September 2013.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement