Senin 22 Jul 2013 13:55 WIB

Air Sungai Meninggi, Warga Siaga

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: A.Syalaby Ichsan
Pintu Air Katulampa Bogor
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Pintu Air Katulampa Bogor

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Hujan yang mengguyur sejak Senin (22/7) dini hari sempat membuat ketinggian air di Pintu Air Katulampa, Bogor, berada dalam status siaga tiga.

Hingga pukul 12.00 WIB ketingian air berada di level 130 sentimeter. Tingginya air membuat warga Kampung Bebek, Kelurahan Kedung Halang, Kecamatan Bohor Utara cukup cemas.

Perkampungan di tepian Sungai Ciliwung itu kerap terendam banjir saat hujan deras. Salah seorang warga Kampung Bebek, Dedi, mengatakan telah bersiap-siap jika terjadi banjir. Sejauh ini, Dedi masih memantau ketinggian air di tepi sungai dekat rumahnya di RT 02/10.

Ketinggian air sekitar 80 sentimeter dari halaman belakang rumah warga di tepi sungai. Sebagai antisipasi, warga menelepon ketinggian air di pintu air Katulampa satu hingga dua jam sekali.

''Jika ketinggian air di pintu air Katulampa masih di bawah 170 sentimeter, warga masih bertahan di rumahnya,'' ujar Dedi. Ia menuturkan, saat banjir tiba, warga biasanya akan naik ke bukit di belakang kampung. Mereka akan berdiam di sana hingga air surut.

Ada juga warga yang mengungsi sementara ke jalanan perumahan yang bersebelahan dengan kampung itu. ''Tidak seperti di Jakarta, banjir di kampung kami hanya bertahan satu dua jam. Air hanya lewat,'' kata Dedi.

Aktivitas warga Kampung Bebek masih terlihat normal kendati hujan ringan masih mengguyur. Ketua RT 02/02 Kelurahan Kedung Halang, Ahya Diana, mengatakan, kondisi wilayahnya masih normal walau debit air sungai  meningkat lantaran ada tanggul.

Ahya mengatakan, tanggul dibangun atas swadaya warga. Ia mengaku ada saja warga yang merasa gelisah melihat derasnya air sungai. Namun, ia baru akan bertindak setelah ketinggian air sudah mendekati puncak tanggul.

Di wilayah lainnya, di sekitar Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, air sungai Ciparigi juga mengalami peningkatan ketinggian. Beruntung, air tidak meluap dan membanjiri rumah warga.

''Kami sudah bersiaga jika tiba-tiba ada warga yang menghubungi dan meminta bantuan pihak kelurahan,'' kata staf Bidang Kemasyarakatan Kelurahan Tegal Gundil, Abdul Latif.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement