REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Kementerian Perhubungan meminta para kapten kapal penumpang dan kapal barang yang melintasi perairan nusantara agar waspada terhadap ombak tinggi dan cuaca ekstrem yang sedang terjadi saat ini.
"Laporan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) menyebutkan ada beberapa wilayah perairan yang ombaknya tinggi, karena angin kencang dan cuaca tidak menentu," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Kemenhub Bobby Mamahit di Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Kalimantan Timur, Ahad (21/7).
Berdasarkan laporan BMKG tersebut, Dirjen Hubla menyebutkan perairan selatan Pulau Jawa atau Samudra Hindia, Nusa Tenggara, dan Maluku, ombaknya tinggi dan besar.
"Tinggi ombak atau gelombangnya mencapai 4-5 meter. Kapal-kapal kecil dan ukuran sedang harus sangat waspada," kata Mamahit.
Menurut dia, untuk kapal-kapal besar yang tinggi lambungnya bisa puluhan meter, memang ombak besar tidak terlalu mengkhawatirkan. Tetapi berpotensi membuat perjalanan tidak nyaman.
Untuk kapal-kapal besar, terutama kapal penumpang, ia mengingatkan agar selalu mengecek dan memelihara perlengkapan keselamatan penumpang dan kapal, mulai dari pelampung penyelamat, sekoci, hingga tabung pemadam api.
"Wajib bagi operator kapal dan nakhoda untuk memenuhi standar pelayaran. Kami melalui Syahbandar tidak akan mengizinkan kapal berlayar apabila standar keselamatannya tidak memenuhi syarat," tandas Dirjen Hubla.