Ahad 21 Jul 2013 15:35 WIB

Pengamat: Jokowi Harus Bisa Pertanggungjawabkan Soal Blusukan

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Nidia Zuraya
Jokowi membagikan Kartu Jakarta Sehat ke Warga DKI
Foto: Republika/Adhi W
Jokowi membagikan Kartu Jakarta Sehat ke Warga DKI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Seknas Fitra) menilai blusukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menghabiskan anggaran. Fitra melansir dana anggaran blusukan gubernur yang biasa dipanggil Jokowi itu senilai Rp 26,670 miliar pada 2013.

Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Indonesia, Agus Pambagio, menilai kegiatan blusukan dengan menggunakan anggaran sah saja. Akan tetapi, ia mengatakan, harus jelas peruntukan anggaran itu. Menurut dia, hal terpenting adalah Jokowi dapat menjelaskan penggunaan anggarannya. "Tidak masalah kalau dananya ada, yang penting pertanggungjawabannya," kata dia, saat dihubungi ROL, Ahad (21/7).

Apabila menggunakan anggaran dalam APBD, menurut Agus, kegiatan blusukan Jokowi perlu dicermati. Jangan sampai, ia mengatakan, blusukan hanya sekadar menjadi acara jalan-jalan semata. Menurut dia, blusukan itu harus benar-benar menjadi ajang untuk mengumpulkan informasi dari masyarakat. "Untuk dituangkan dalam bentuk program yang nantinya bisa diimplementasikan," kata Agus.

Karena itu, Agus berharap, apabila adanya anggaran untuk kegiatan blusukan, maka harus bisa menghasilkan program yang bermanfaat bagi rakyat Jakarta. Sehingga, penggunaan anggaran tidak menjadi semena-mena. Namun untuk menilai penggunaan anggaran itu, Agus mengatakan, harus terlebih dulu menunggu. "Nanti kalau sudah ada laporan pertanggungjawaban, baru bisa dinilai," ujarnya.

Selain menduga hanya menghabiskan anggaran, Fitra juga mengkhawatirkan blusukan hanya menjadi panggung pencitraan Jokowi menjelang pemilu 2014. Menurut Agus, penilaian Fitra itu bisa jadi ada benarnya. Akan tetapi, ia mengatakan, penilaian itu juga harus ada berdasar. Namun, ia mengapreasiasi masyarakat yang berani buka suara untuk memberikan kritikan. "Ada baiknya mulai bersuara untuk menjadi kontrol sosial," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement