Ahad 21 Jul 2013 15:32 WIB

Purwakarta Miliki HET Gas 3 Kg

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Djibril Muhammad
Gas 3 Kg
Gas 3 Kg

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Setelah hampir lima tahun tak memiliki harga eceran tertinggi (HET), akhirnya Purwakarta memiliki HET bagi gas elpiji 3 Kg. HET tersebut, berlaku sejak 1 Juli yang lalu. Jadi, saat ini harga gas bersubsidi tersebut sudah diatur.

Kabag Perekonomian Setda Purwakarta, Taufik Rahman, mengatakan, setelah penetapan HET, pihaknya secara intensif memantau pemberlakuan harga tersebut. Tak hanya itu, pihaknya juga melibatkan tim monitoring dari Pertamina, guna memastikan pemberlakuan harga tersebut.

"HET yang berlaku saat ini dibuat tiga kategori untuk setiap tabungnya," ujarnya, kepada Republika, Ahad (21/7).

Taufik menyebut, HET itu masing-masing, di tingkat agen sebesar Rp 13.400. Tingkat pangkalan Rp 14.400. Serta pengecer untuk dijual ke konsumen atau pengguna akhir Rp 17.250. Dengan adanya ketentuan HET, maka harga jual gas bersubsidi itu tidak boleh melebihi batas maksimal dari semua kategori.

           

Dengan adanya HET ini, maka harga gas elpiji 3 Kg menjadi sama. Tak seperti dulu, harganya yang berbeda-beda. Sehingga, sering menimbulkan masalah di tingkat konsumen akhir.

Taufik menegaskan, para agen dan pangkalan harus mematuhi ketentuan itu. Tidak boleh dengan seenaknya menaikan harga jual elpiji bersubsidi. Jika saja terdapat agen atau pangkalan yang nakal, dengan menjual melebihi HET, maka pihaknya tak segan-segan menjatuhkan sanksi tegas. "Izin usaha mereka bisa kita cabut," ujarnya tegas.

           

Dia menyebutkan, untuk menunjang penyebaran elpiji, di wilayah kerjanya telah beroperasi sebanyak 10 agen, dan 108 pangkalan. Mereka menjadi sasaran pengawasan dalam penerapan HET baru.

Pengawasan, baik dari Bagian Perekonomian, maupun tim monitoring Pertamina. Pengawasan ini, guna meminimalisasi agen atau pangkalan nakal.

Meskipun sudah ada ketentuan HET, namun harga elpiji 3 Kg di tingkat pengecer masih saja di atas HET. Sejumlah pengecer membandrol bahan bakar itu Rp 18 ribu per tabung. Jadi ada kelebihan marjin sebesar Rp 750 dari HET.

"Dua  hari lalu saya membeli di warung, harganya masih Rp 18 ribu," ujar Ria Purnama (25 tahun), warga Gang Flamboyan, Kelurahan Nagri Kaler.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement