REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana investasi BUMD yang akan bangkrut ditanggapi positif oleh DPRD. Namun Pemda DKI Jakarta diminta berhati-hati dan menyeleksi dengan pasti investor yang tertarik dengan BUMD seperti PT Ratax.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Taufik Azhar pesimis dengan rencana investor yang hanya berinvestasi di BUMD yang bergerak di bidang jasa transportasi taxi sebanyak 150 armada. "Perlu dipikirkan keuntungannya seperti apa," ujarnya, Sabtu (20/7).
Politisi dari Partai Golkar tersebut menganggap jumlah investasi sebesar itu nantinya hanya akan dapat menutupi biaya transportasinya. Lagipula menurutnya perusahaan yang akan berinvestasipun belum jelas. Dia khawatir nanti perusahaan tersebut ada maksud lain terhadap Ratax. "Bisa saja mereka mengambil alih Ratax karena sudah ada nama, hanya kembangkan saja," ujarnya.
Menurutnya, tidak mungkin ada swasta murni yang belum pernah berkecimpung di bidang itu ingin berinvestasi pada BUMD yang tidak sehat. Taufik menyarankan agar sebelum menerima investor perlu diaudit terlebih dahulu.
Mereka harus menghitung seluruh aset yang dimiliki oleh Ratax. Hal itu untuk menghindari aset pemda yang tiba-tiba hilang dan tidak terselamatkan. "Pemda harus berhati-hati betul dalam menerima investor," ujarnya.
Sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta mengancam akan menutup PT Ratax karena mengalami rugi terus-menerus. Namun belakangan, Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi DKI Jakarta Catur Laswanto mengatakan ada perusahaan transportasi yang berminta untuk berinvestasi dalam bentuk penambahan armada sebanyak 150 taxi. Perusahaan tersebut adalah swasta domestik yang bernama PT Beter Teknik Asia.