Jumat 19 Jul 2013 11:46 WIB

MMS Pastikan Perbaikan Tol Merak Tuntas H-10

Gerbang Tol Merak (ilustrasi)
Foto: www.my.opera.com
Gerbang Tol Merak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Operator jalan tol Tangerang-Merak, PT Marga Mandala Sakti (MMS), memastikan ruas jalan tol tersebut siap dilalui pemudik minimal pada saat H-10 Lebaran 2013. "Saat ini sedang ada pekerjaan pelebaran jalan tetapi kita akan buat lajur yang sekarang terpakai dapat berfungsi kembali," kata Presiden Direktur MMS, Wiwiek D Santoso, di Jakarta, Jumat (19/7).

Wiwiek mengatakan, MMS akan menerjunkan team khusus yang bertugas menambal jalan berlubang di jalan tol untuk memberikan kenyamanan kepada pengguna jalan. "Kita bukan sekedar memenuhi ketentuan BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol) yang mensyaratkan tidak ada lubang di jalan tol, tetapi juga sudah menjadi komitmen MMS untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jalan," ujar Wiwiek.

Sesuai dengan undang-undang jalan dan ketentuan yang ditetapkan BPJT, lubang di jalan tol harus ditutup dalam waktu 1x24 jam nantinya akan dipakai sebagai dasar penilaian standar pelayanan minimum jalan tol tersebut. Terkait masih adanya ruas jalan yang berlubang di tol Tangerang-Merak, Direktur Teknik dan Operasi MMS Sunarto Sastrowiyoto mengatakan, lebih disebabkan kondisi cuaca yakni hujan turun terus menerus di sejumlah ruas tol.

Tetapi Sunarto juga tidak menampik lubang yang terjadi disebabkan kualitas aspal yang kurang baik di beberapa tempat, tetapi itu masih menjadi tanggungjawab kontraktor yang melaksanakan rehabilitas dan rekonstruksi. MMS sendiri belum genap enam bulan menyelesaikan pekerjaan rehabilitas dan rekonstruksi di sepanjang ruas jalan tol Tangerang-Merak sepanjang 72,45 kilometer.

"Kita mendapat jaminan pemeliharaan selama dua tahun dari kontraktor yang terlibat dalam rehabilasi dan rekonstruksi, para kontraktor itu yang bertanggungjawab untuk menutup lubang dalam waktu kurang dari 1x24 jam," ujar Sunarto.

Sunarto mengatakan, MMS juga telah melakukan pemeriksaan atas lubang-lubang tersebut, sebagian dipermukaan tidak sampai ke dasar konstruksi di bawahnya yang merupakan perkerasan beton. "Saya kira kondisi beton di bawahnya aman, paling penting agar air tidak masuk ke dalam konstruksi beton yang dapat menimbulkan rongga di bawahnya sehingga dapat mengakibatkan retak atau patah seperti kondisi tol sebelum direhab dan rekon," ujar dia.

Ia menambahkan, secara keseluruhan tol Tangerang-Merak dirancang untuk menahan beban kendaraan sampai dengan di atas MST (muatan sumbu terberat) 13 ton, di atas standar jalan nasional MST 8 dan 10 ton. Dengan standar tersebut maka usia pakai jalan tol Tangerang - Merak dirancang sampai dengan 20 tahun sebelum dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi kembali.

Untuk mengamankan pengguna jalan di beberapa ruas juga dilengkapi dengan wire rope (kabel baja) yang mampu menahan benturan sampai 80 ton sehingga tidak akan mengakibatkan kecelakaan fatal bagi pengguna jalan. Pihaknya juga melengkapi dengan rumble dot (titik kejut) untuk menjaga agar pengemudi kendaraan tetap antisipasi disepanjang perjalanan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement