Jumat 19 Jul 2013 03:42 WIB

Polisi Madiun Gagalkan Imigran Ilegal yang Berusaha Kabur

  Petugas Imgrasi menujukkan paspor milik imigran asal Iran di Kantor Imigrasi Kelas 1 Jakarta Selatan, Kamis (20/6).    (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Petugas Imgrasi menujukkan paspor milik imigran asal Iran di Kantor Imigrasi Kelas 1 Jakarta Selatan, Kamis (20/6). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Petugas Polres Madiun Kota berhasil menggagalkan sejumlah imigran ilegal asal Timur Tengah yang berusaha kabur dari tempat penampungannya di Hotel Raya Kusuma Jalan Yos Sudarso, Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis malam.

Berdasarkan informasi di lokasi, sejumlah imigran tersebut berhasil kabur dengan cara memperdaya polisi yang sedang berjaga di sekitar hotel.

"Mereka mengaku ingin membeli sesuatu di minimarket yang berada tepat di samping hotel. Namun, hingga beberapa waktu lamanya, mereka tak kunjung kembali ke hotel. Petugas akhirnya melakukan pencarian," ujar salah satu petugas Polres Madiun Kota yang berjaga, Dovi.

Selang beberapa jam kemudian, polisi berhasil menemukan tiga imigran di kawasan jalan lingkar Kota Madiun dan dua imigran lainnya sedang menunggu bus. Adapun, hotel tempat penampungan mereka memang tidak jauh dari Terminal Kota Madiun.

Kapolres Madiun Kota AKBP Anom Wibowo membenarkan jika sejumlah imigran asal Timur Tengah yang ditampung sementara di wilayahnya tersebut, berusaha kabur.

"Tadi memang benar ada yang kabur, namun sebagian sudah dapat ditangkap oleh petugas yang jaga. Rata-rata, imigran yang berusaha kabur adalah masih sekeluarga," kata AKBP Anom Wibowo.

Ia menyatakan belum tahu pasti tentang jumlah imigran yang berusaha kabur dan ditemukan. Selain itu, saat ini petugas dari kantor imigrasi setempat masih melakukan pengecekkan.

Anom mengaku tidak bisa berbuat banyak terkait kaburnya sejumlah imigran yang diduga ilegal tersebut. Hal itu karena pihaknya tidak dapat melakukan penjagaan ketat atas mereka.

"Para imigran tersebut bukan pelaku tindak kejahatan dan sesuai hukum internasional mereka harus dilindungi. Hal tersebut yang membuat polisi tidak dapat menjaganya dengan ketat. Mereka juga diberi keleluasaan untuk berbelanja sesuatu di toko yang ada di samping hotel," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement