REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kampung deret pertama yang dibangun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di RT 13 RW 001 Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat ditargetkan selesai satu bulan lagi. Saat ini, pembangunan kampung tersebut sudah mencapai 80 persen.
Wilayah yang dibangun kampung deret ini dulunya merupakan permukiman padat penduduk yang menjadi korban kebakaran. Rumah-rumah warga umumnya terbuat dari triplek dan seng. Total, ada 38 rumah yang terbakar dan kini dibangun ulang menjadi kampung deret.
Saat ini, di tempat bekas kebakaran tersebut sudah berdiri sejumlah rumah berdinding tembok dan berlantai keramik. Rumah-rumah tersebut umumnya memiliki dua lantai. Secara fisik, bangunan kampung deret ini tak jauh berbeda seperti rumah tipe 21 yang dibangun developer. Dengan luas bangunan 36 meter, rumah-rumah di kampung deret ini memiliki dua kamar tidur, satu ruang tamu, satu dapur, dan satu toilet.
Selain membangun rumah-rumah warga, di tempat tersebut juga akan dibangun taman sebagai ruang terbuka hijau. Seluruh dananya berasal dari pihak swasta atau CSR.
"Mudah-mudahan sebelum lebaran sudah bisa ditempati," ujar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat meninjau pembangunan kampung deret, Rabu (17/6).
Pria yang akrab disapa Jokowi itu juga mengatakan, pemerintah akan membangun kampung deret tahap kedua. Letak kampung deret tahap kedua itu hanya berdampingan dengan kampung deret yang saat ini sedang dibangun. Memang, sebagian besar rumah warga di wilayah yang tepat berada di samping rel kereta ini kondisinya sudah bobrok. Namun demikian, kata dia, untuk kampung deret tahap dua tersebut dananya berasal dari APBD.