Kamis 18 Jul 2013 08:03 WIB

Perampok Satroni Kantor Pelayanan Pajak Bekasi

Rep: Irfan Abdurrahman/ Red: M Irwan Ariefyanto
Kantor Pajak Bekasi
Foto: Irfan Abdurrahmat
Kantor Pajak Bekasi

REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI -- Kamis (18/7) dini hari, sekawanan perampok bersenjata api satroni Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bekasi Utara di Jalan Sersan Aswan, Kelurahan Margahayu. Sekira 10 orang perampok ini mendatangi KPP Pratama tepat pukul 02.00 WIB dini hari dengan menggunakan dua kendaraan roda empat.

Menurut keterangan Kepala Keamanan KPP Pratama, Heri Sunarto, kepada ROL, Kamis (18/7),  para perampok tersebut menggunakan senjata api dan senjata tajam. "Satu pelaku menggunakan senjata api, sementara yang lainnya menggunakan dua bilah kapak, sebilah parang, dan celurit," ungkapnya.

Dia mengatakan, korban pada saat kejadian langsung disekap oleh para perampok ini. Awalnya, perampok ini mendatangi pos keamanan untuk meminta kunci untuk akses masuk ke dalam gedung.

Petugas keamanan ditodong menggunakan senjata api, kemudian diseret menuju pintu masuk gedung. Setelah itu, para pelaku mengikat petugas keamanan lalu menyeret ke dalam gedung setelah membuka pintu akses masuk.

Heri menjelaskan, dua orang petugas keamanan, seorang petugas kebersihan dan seorang warga diketahui disekap oleh para pelaku. Petugas keamanan tersebut yakni, Anda Setiawan (39 tahun), Juani (38 tahun), seorang petugas kebersihan, Nano dan seorang warga bernama Ahmad.

Keempat korban diikat menggunakan lakban hitam. Dua petugas keamanan terluka di bagian pelipis mata diakibatkan pukulan gagang pistol dan tongkat kapak.

Hingga berita ini diturunkan petugas kepolisian Polresta Bekasi Kota dari Tim Identifikasi dan Reserse Kriminal (Reskrim) masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta meminta keterangan saksi-saksi maupun korban.

Sementara itu, menurut keterangan Kepala KPP Kota Bekasi, Agung Budi mengatakan, sampai saat ini belum diketahui berapa besar kerugian akibat kejadian ini. "Kemungkinan besar para perampok ini memasuki ruangan yang dianggap oleh para perampok dalam ruangan tersebut tersimpan uang," ujarnya.

Menurut Budi, pihak kantor tidak pernah menyimpan uang dalam jumlah besar, biasanya hanya menyimpan sejumlah uang untuk kebutuhan operasional kantor saja sebesar Rp 8 juta hingga Rp 10 juta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement