Rabu 17 Jul 2013 21:43 WIB

SBY Ingin Campuri Konvensi Demokrat

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Karta Raharja Ucu
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Jakarta, Sabtu (29/6).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Jakarta, Sabtu (29/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sikap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang keburu mengumumkan nama peserta konvensi calon presiden (capres) sebelum komite seleksi dibentuk, mencerminkan intervensi SBY di partai berlambang bintang Mercy itu.

Pernyataan itu secara tak langsung menunjukan siapa-siapa saja orang yang dikehendaki maju dalam konvensi. "SBY memiliki prefrensi sendiri siapa yang bisa mengikuti konvensi," kata pengamat politik Universitas Gadjah Mada, Ary Dwipayana ketika dihubungi wartawan, Rabu (17/7).

Ary menyatakan, sikap SBY bisa menimbulkan keraguan publik akan mekanisme konvensi yang bebas tekanan politik. Seolah-olah SBY menafikan komite seleksi dan mekanisme konvensi yang akan dibentuk. "Bisa saja kecurigaan publik bahwa konvensi ini hanya akal-akalan benar terjadi," ujarnya.

Penyebutan nama empat peserta konvensi oleh SBY tidak mungkin tanpa skenario politik. Ary menyatakan, pilihan SBY menyebut nama Pramono Edhie dan melupakan Marzuki Alie mencerminkan ke arah mana dukungan politik SBY diberikan. Dalam konteks ini, Ary menduga dukungan SBY akan menjadi salah satu determinan bagi kemenangan peserta konvensi. "Sebab reputasi SBY yang jadi taruhan. Pramono Jendral sekaligus ipar SBY," katanya mengakhiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement