Rabu 17 Jul 2013 20:24 WIB

Pasangan Prabowo-Jokowi Paling Diinginkan

Rep: Ira Sasmita/ Red: Citra Listya Rini
Prabowo Subianto dan Jokowi
Foto: Antara/M Agung Rajasa/Audy Alwi
Prabowo Subianto dan Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Prabowo Subianto dan Joko Widodo alias Jokowi secara perorangan selalu menempati urutan teratas pada hampir semua jajak pendapat yang dilakukan lembaga survei.

Saat dilakukan survei dengan variabel pasangan capres dan cawapres, pasangan Prabowo Subianto dan Joko Widodo mendapatkan elektabilitas tertinggi.

Hasil tersebut diperoleh Pusat Data Bersatu (PDB) yang melakukan jajak pendapat dari 11 Juni sampai 18 Juni 2013 terhadap 1.200 responden. Elektabilitas pasangan Prabowo-Jokowi mencapai 20.72 persen. Diikuti pasangan Jokowi-Jusuf Kalla sebesar 17.13 persen.

"Tetapi ketika Prabowo dipasangkan dengan tokoh lainnya tidak sebesar saat dipasangkan dengan Jokowi. Sedangkan Jokowi dipasangkan dengan siapa saja cenderung tinggi," kata Direktur PDB Didik J Rachbini saat memaparkan hasil survei di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu (17/7).

Namun, lanjut Didik, perbedaan elektabilitas saat JOkowi dipasangkan dengan Prabowo atau Jokowi dipasnagkan dengan tokoh lain memang cukup tinggi. Termasuk saat Jokowo dipasangkan dengan Megawati Soekarnoputri. Pasangan Megawati-Jokowi hanya mendapatkan elektabilitas sebesar 12.34 persen.

"Kalau Megawati tidak rela dan tetap mengambil Jokowi sebagai cawapres bisa kalah. Peluang terbesar memang saat dipasangkan dengan Prabowo," kata Didik.

Bila dilihat afiliasi tokoh capres dengan partai politik, menurut Didik, Jokowi hanya dipilih oleh 5.6 persen warga PDI-P. Sedangkan sisanya, ia dipilih oleh kader non-PDIP dan swing voters. Artinya, jika Jokowi diusung oleh partai lain, kemungkinan ia memenangkan pemilu presiden masih sangat tinggi. Brbeda dengan Megawati yang setengah dari persentase keterpilihannya ditentukan oleh warga PDI-P.

Survei dilakukan dengan menggunakan kuosioner terstruktur dan wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden di 30 provinsi. Responden berusi minimum 17 tahun. Penelitian memiliki margin of error 2.8 persen. Dengan penarikan sampel bertingkat mencakup 10 responden di setiap kecamatan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement