REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) tak mempermasalahkan keberadaan mobil murah yang diyakini bakal meningkatkan konsumsi bahan bakar bakar (BBM). Syaratnya, kuota BBM yang tidak mencukupi cepat diantisipasi.
Deputi Direktur Pemasaran dan Distribusi BBM PT Pertamina (Persero), Suhartoko mengungkapkan, adanya mobil murah akan menambah jumlah kendaraan beroda empat yang beredar di Indonesia. ''Akhirnya pemakaian BBM bersubsidi pun meningkat,'' katanya kepada ROL, Rabu (17/7) petang.
Menurut Suhartoko, jumlah konsumsi BBM harus disesuaikan dengan kuota. Jika jumlah kendaraan meningkat karena mobil murah, ia berharap penambahan kuota cepat disetujui. Tujuannya untuk mengantisipasi adanya kelangkaan BBM.
Suhartoko berpendapat, keinginan suatu kementerian untuk berprestasi sebaiknya melihat kondisi kementerian lain. ''Prestasi untuk Kementerian Perindustrian tetapi Kementerian ESDM akan menjadi korban,'' imbuhnya.
Kebijakan di setiap kementerian perlu disinergikan dengan kementerian lainnya. Kebijakan kementerian tak sampai merugikan kementerian lainnya.