Rabu 17 Jul 2013 17:33 WIB

Ikut Konvensi Capres Demokrat, Intrans: Bos Lion Air Bisa Jadi Kuda Hitam

Partai Demokrat
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Partai Demokrat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Konvensi calon presiden (capres) yang akan dihelat Partai Demokrat dikabarkan bakal mengundang sejumlah tokoh nasional.

Direktur Eksekutif Institute for Transformation Studies (Intrans) Saiful Haq mengungkapkan, semakin banyak tokoh luar Partai Demokrat yang diundang ikut konvensi bakal meningkatkan gengsi dan kredibilitas penjaringan capres  tersebut.

Salah satu tokoh yang disebut-sebut bakal meramaikan bursa konvensi capres Partai Demokrat itu adalah Bos Lion Air,  Rusdi Kirana.

"Sangat positif jika Rusdi Kirana ikut dalam konvensi Demokrat. Dia bahkan dia bisa menjadi kuda hitam," ujar Saiful Rabu (17/7).

Menurut dia, Rusdi Kirana akan jadi contoh yang baik.  "Pengusaha yang setelah membesarkan bisnisnya lalu berpikir untuk membesarkan bangsanya."

Keikutsertaan Rusdi Kirana, kata dia,  akan sangat membuat konvensi Demokrat semakin prestisius dan kredibel.

Saiful Haq tak menampik bahwa Rusdi Kirana adalah sosok pengusaha yang unik. Dia tidak pernah ikut dalam kancah politik karena semua perhatiannya dicurahkan untuk membesarkan Lion Air. 

"Dalam hal ini dia menjadi salah satu anak bangsa yang diperhitungkan oleh aktor bisnis di kawasan Asia maupun internasional. Rusdi Kirana adalah aset bangsa yang strategis," ungkap Saiful Haq. 

Elite Partai Demokrat dikabarkan tengah menjalin komunikasi dengan Rusdi Kirana. Bahkan, pada acara pembekalan seluruh calon anggota legislatif DPRD Kabupaten/Kota/Provinsi maupun pusat daerah pemilihah Sulawesi Selatan, Mei lalu, Rusdi Kirana tampak hadir. 

Saat itu, Ketua Harian Partai Demokrat Sjarief Hasan yang memberikan materi pembekalan.

Saiful Haq menambahkan, selain banyak tokoh luar Demokrat yang diundang, gengsi dan kredibilitas konvensi tentu saja soal bagaimana penentuan pemenang. 

"Tentu kredibilitas konvensi juga sangat ditentukan obyektifitas penilaian pemenang konvensi. Dalam hal ini, SBY menyatakan pemenang tidak ditentukan internal Demokrat, melainkan publik melalui lembaga survei yang kredibel," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement