REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Lembaga Survei Nasional, Umar S Bakry mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan hasil survei antara beberapa lembaga survey berbeda-beda.
Pertama waktu pengambilan survei yang berbeda. Hal ini, kata Umar, otomatis mempengaruhi persepsi publik terhadap objek yang akan disurvei.
Faktor kedua, tidak semua lembaga survei memiliki kemampuan standar dalam penguasaan metodologi survei opini publik. Ketiga, hasil survei berbeda-beda karena ada unsur keberpihakan dari beberapa lembaga survey terhadap partai atau capres. "Bisa keberpihakan ideologis bisa finansial," ujarnya saat dihubungi ROL, Selasa (16/7).
Lembaga survei yang melakukan keberpihakan disebut Umar sebagai lembaga yang tidak profesional. Ia menyatakan LSN sebagai lembaga survei tidak pernah melakukan keberpihakan baik secara ideologis maupun profesional.
"Bagi LSN haram hukumnya menawarkan jasa keberpihakan survei dengan dasar apapun," katanya.