Selasa 16 Jul 2013 20:10 WIB

Keluarga Sekolah Pertama Bagi Anak

Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -– Keluarga merupakan lembaga yang sangat penting yang berhubungan dengan keberlangsungan kehidupan umat manusia.

Keluarga juga merupakan jaminan keberlangsungan risalah islamiah. Dalam banyak ayat Quran, ada banyak pembicaraan tentang regenerasi umat manusia.

Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti dalam acara Pengkajian Muhammadiyah yang digelar PP Muhammadiyah, Selasa (16/7) di Aula Uhamka Jakarta.

“Kalau kita baca surah Maryam, ayat-ayat awalnya bicara tentang kecemasan seorang hamba Allah, Zakaria,” katanya

Regenerasi biologis, menurut Mu’ti di mana kita mempunyai keturunan, anak-cucu-cicit, yang Quran sebut dzurriyah  Quran menggunakan tiga istilah populer, bani (seperti bani Adam), ali (seperti Ali Imran), ahl (waahlikum naaran).

Jika kita memperhatikan dunia bara, kita akan melihat angka kelahiran begitu rendah. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa sebab, seperti; pertama, filosofi mereka tentang keluarga, bukan lagi pasangan tapi suka sama suka. Istilah suami istri kurang lagi populer, tapi couple (pasangan), entah berpasangan dengan pernikahan ataupun yang lain.

Kedua, pergeseran filosofi hubungan laki-laki dan perempuan. Mereka kata Mu’ti, menganggap relasi dalam keluarga bukan regenerasi tapi rekreasi. Untuk senang-senang saja. Ketiga, ketatnya persaingan hidup, membuat orang tidak suka berkeluarga ataupun terlambat menikah. Karenanya menurut Mu’ti, banyak orang yang memilih tidak berkeluarga, tapi lebih memilih karier.

Kondisi itu menurut Mu’ti diperparah dengan filosofi dan persoalan sosial modern, atas nama HAM, orang memperjuangkan misalnya nikah sesama jenis. “Amerika dan banyak negara sudah melegalkan ini. Bagaimana mereka punya anak. Ini masalah yang menimbulkan degenerasi,” jelasnya.

Sedangkan dalam Islam, keluarga begitu penting. “Islam menekankan orang tua yang baik dan anak yang baik,” katanya. untuk itu kata Mu’ti, penting bagi kita menanamkan spiritualitas dalam keluarga.

Dalam Islam, keluarga kata Mu’ti, merupakan lembaga pendidikan pertama. Kull mawlud yuladu ‘ala al-fithrah. Keluarga dan pengasuh merupakan pihak sangat berpengaruh terhadap anak, apakah memreka akan menjadi Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi.

Itulah kemudian, keluarga jelas Mu’ti, menjadi penting, sehingga orang tua yang mulia bisa membawa anaknya pada kemuliaan. “Yang mulia jangan hanya bapak, tapi juga keluarga harus baik,” jelasnya.

sumber : media center muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement