Senin 15 Jul 2013 16:16 WIB

Permintaan Telur Ayam di Kalbar Naik 300 Persen

Pedagang menyortir telur ayam di pasar (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Pedagang menyortir telur ayam di pasar (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya mengatakan, kenaikan permintaan telur ayam hingga 300 persen membuat harganya melambung tinggi dalam beberapa waktu terakhir.

Ia menyatakan hal itu setelah pertemuan dengan satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemprov Kalbar membahas tentang kondisi harga dan kebutuhan barang pokok, di Pontianak, Senin (15/7).

Menurut dia menjelang lebaran banyak yang membuat kue sehingga memicu permintaan telur meningkat. Meski demikian kata dia stok telur di Kalbar cukup dan untuk mengatasi kenaikan harga itu, Pemprov Kalbar melalui instansi terkait melakukan operasi pasar di sejumlah lokasi. Operasi pasar itu juga menggandeng Tim Penggerak PKK Provinsi Kalbar.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar, Abdul Manaf Mustafa mengatakan, untuk telur disiapkan stok sebanyak 120 ton per hari di 14 kabupaten dan kota.

Pasokan sebanyak itu dari populasi ayam telur sebanyak 3,2 juta ekor atau dalam sebulan menghasilkan 3.600 ton telur.

Sedangkan kebutuhan telur ayam berkisar 3.200 ton di Kalbar. Jadi, ada kelebihan dari pasokan. "Berdasarkan hasil analisa, sebenarnya stok pangan dan barang di Kalbar, mencukupi," kata Christiandy Sanjaya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement