Senin 15 Jul 2013 13:51 WIB

Curah Hujan Tinggi, Warga Bogor Diminta Waspada

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: A.Syalaby Ichsan
Meski hujan deras, antrean pembeli tiket tak berkurang
Foto: Antara
Meski hujan deras, antrean pembeli tiket tak berkurang

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sepanjang Juli hingga Agustus mendatang, hujan diperkirakan akan terus mengguyur Bogor. Warga di wilayah rawan bencana diminta waspada.

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dramaga Nuryadi, Senin (15/7), mengatakan 12 Juli lalu curah hujan di Bogor mencapai 94 milimeter. Angka itu merupakan yang tertinggi sejak awal hingga pertengahan Juli ini.

Walau pernah diguruh hujan hingga mencapai angka di atas 100 milimeter, Nuryadi berharap curah hujan nanti tidak akan melebihi 94 milimeter. Ia menuturkan, di musim kemarau Bogor selalu turun hujan. Namun di musim kemarau tahun ini, intensitas hujan di Bogor cukup tinggi.

Hal itu disebabkan potensi awan hujan akibat masih panasnya suhu permukaan Laut Selatan Jawa Barat hingga Lampung. ''2013 ini memang terjadi perubahan cuaca secara nasional,'' ujar Nuryadi.

''Semua wilayah Bogor rawan banjir. Dua di antaranya juga rawan longsor, yakni Bogor Tengah dan Bogor Selatan,'' kata Surya Kelana Putra, Ketua Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Kota Bogor. Sebagai antisipasi, Surya sudah berkoordinasi dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) untuk melakukan sosialisasi tanggap bencana.

Tagana menghimbau warga yang tinggal di wilayah rawan longsor untuk mengungsi sementara saat hujan deras tanpa henti selama 2 hingga 3 jam. Dengan himbauan itu, ia berharap tidak ada lagi korban seperti dalam musibah longsor di Kelurahan Gudang beberapa waktu lalu.

Pria yang juga ketua Tagana Jawa Barat itu tidak memungkiri, Tagana belum bisa memerhatikan semua wilayah secara detil. Sehingga, dimungkinkan jika ada wilayah yag terkena bencana belum tertangani. ''Kami harap perangkat masyarakat juga aktif mengabari,'' kata Surya.

Surya meyakinkan Tagana siap membantu kapanpun dibutuhkan. Tagana juga sudah berkoordinasi dengan lembaga mitigasi bencana di Bandung untuk membantu suplai bantuan jika terjadi kekurangan.

Syahlan Rasyidi, Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup, mengungkapkan pihaknya telah melakukan himbauan dan penyuluhan penaggulangan banjir kepada masyarakat.

Ia juga menekankan masyarakat wajib melakukan empat hal sebagai tanggungjawab terhadap.lingkungan. Antara lain tidak membuang sampah ke sungai, membuat biopori di masing-masing rumah, menanam pohon, dan menormalkan fungsi badan sungai.

Ia mengatakan selain sampah, banjir juga disebabkan berkurangnya wilayah resapan. Sehingga volume air yang masuk saluran drainase jadi berlebih. Penanaman pohon juga akan membantu memperkuat tanah yang rawah tergerus air dan longsor.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement