REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Hari pertama masuk sekolah untuk tahun ajaran 2013/2014 dimulai, Senin (15/7). Di Kabupaten Indramayu, hari ini diwarnai aksi saling berebut kursi terdepan di antara siswa.
Seperti yang terjadi di SD Brondong 1, Desa Brondong, Kecamatan Pasekan. Ratusan siswa dari setiap tingkatan kelas bahkan rela datang sejak usai Sholat subuh atau sekitar pukul 05.00 WIB.
Mereka pun rela antre di depan pintu kelasnya masing-masing demi mendapatkan bangku terdepan. Padahal, pintu kelas baru dibuka sekitar pukul 05.30 WIB.
Namun uniknya, aksi rebutan kursi tersebut tak hanya dilakukan para siswa. Hal itupun dilakukan sejumlah orang tua siswa, terutama orang tua yang anaknya duduk di kelas satu dan dua.
Mereka pun bertekad untuk mencarikan bangku di barisan depan untuk anak-anaknya. Pasalnya, bangku yang diperoleh pada hari pertama itu akan digunakan untuk belajar selama setahun kedepan.
"Saya sudah bertekad untuk memilihkan tempat duduk yang strategis untuk anak saya,’’ tegas salah satu orang tua siswa, Sairoh.
Sairoh mengatakan, posisi tempat duduk bisa berpengaruh terhadap prestasi belajar. Dengan duduk di bangku terdepan, dia berharap anaknya bisa berkonsentrasi dalam belajar.
"Kalau duduk di depan, tidak akan terhalang pandangannya oleh teman-temannya. Jadi bisa fokus memperhatikan gurunya,’’ tutur Sairoh yang memiliki anak yang baru masuk ke kelas satu.
Sairoh pun mengaku rela datang ke sekolah anaknya sejak pukul 05.00 WIB. Pasalnya, dia khawatir tempat duduk incarannya direbut oleh orang tua siswa lainnya.
Hal senada diungkapkan orang tua siswa lainnya, Linda. Dia pun rela datang ke sekolah anaknya sejak selesai solat subuh. Pasalnya, dia tidak mau anaknya mendapat duduk di bangku belakang.
"Kasihan kalau anak duduk di belakang, dia tidak bisa melihat papan tulis dengan jelas karena tertutup teman-teman di depannya,’’ kata Linda.
Linda dan Sairoh menyatakan, rebutan bangku di hari pertama masuk sekolah itu sudah biasa terjadi setiap tahunnya. Karenanya, mereka rela datang sejak pagi dan menunggu di depan pintu kelas anaknya. Hal itupun dilakukan para orang tua siswa lainnya.
Saat pintu kelas dibuka, para orang tua siswa pun berhamburan ke dalam kelas. Mereka berebut bangku sekolah paling depan. Senyum mereka langsung mengembang saat berhasil mendapatkan bangku di barisan paling depan.
Sedangkan orang tua yang kalah cepat, harus menelan kecewa karena anaknya akhirnya harus duduk di bangku belakang.