Senin 15 Jul 2013 10:10 WIB

Pemerintah Seharusnya Libatkan Perguruan Tinggi Dalam Programnya

 Warga menunjukkan kartu perlindungan sosial dan uang Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Jakarta, Sabtu (22/6). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Warga menunjukkan kartu perlindungan sosial dan uang Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Jakarta, Sabtu (22/6). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah seharusnya menyinergikan program mereka dengan perguruan tinggi di Indonesia. Salah satunya adalah program BLSM.

Sosiolog Universitas Nasional (Unas), Nia Elvina mengatakan, untuk memperbaharui data penerima BLSM bisa dilakukan secara simultan dengan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di setiap perguruan tinggi.

Nia berpendapat, hal itu juga mendekatkan mahasiswa-mahasiswa sebagai calon-calon pemimpin yang akan datang, dekat dengan realita di masyarakat. Secara tidak langsung, katanya, hal itu telah mengasah kepekaan kemanusiaan mereka dengan tinggal secara langsung dengan petani miskin atau nelayan miskin, ataupun dengan buruh miskin.

"Kita harus belajar banyak dari sejarah di negara-negara maju, peran perguruan tinggi pun sangat signifikan," kata Sekretaris Program Sosiologi Unas itu.

Kalangan perguruan tinggilah, katanya, yang menjadi tenaga pemikir untuk program-program kemajuan masyarakat. Untuk itu, katanya, kiranya pemerintah harus menyinergikan kembali program mereka ke perguruan tinggi.

"Sehingga akselerasi pencapaian keadilan sosial dan kesejahteraan bangsa ini dapat segera terwujud," tutup Nia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement