Senin 15 Jul 2013 09:45 WIB

2,5 Persen Kantong Darah Bekasi Terkontaminasi Penyakit

Stok Kantong Darah (Ilustrasi)
Foto: Corbis
Stok Kantong Darah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  BEKASI -- Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mencatat 2,5 persen darah yang diambil dari sejumlah pendonor selama Juni 2013 terkontaminasi sejumlah penyakit. "Ada yang terinfeksi HIV, serta hepatitis B dan C," ujar staf data dan informasi Unit Donor Darah PMI Kabupaten Bekasi, Mardian, di Cikarang, Senin (15/7).

Menurut dia, darah yang terkontaminasi penyakit telah dipisahkan dan dimusnahkan, guna memutus penularan ke masyarakat. "Untuk para pendonornya, langsung kita informasikan dan diberikan konseling oleh petugas kantor PMI," katanya.

Khusus untuk darah yang didistribusikan ke rumah sakit di Kabupaten Bekasi, kata dia, merupakan darah yang sudah melalui proses sterilisasi dan aman untuk pasien. "Sejauh ini kegiatan donor darah terus dilakukan secara 'mobile' mendatangi warga," ujarnya.

Menurut dia, stok darah selama bulan Ramadan sejauh ini dianggap aman hingga menjelang Lebaran mendatang. "Untuk darah dengan golongan B sebanyak 450 kantong, golongan 0 sekitar 500 kantong dan golongan AB 50 kantong, sehingga darah tersebut siap didistribusikan jika ada pasien yang sekiranya membutuhkan," katanya.

Mardian menambahkan, PMI Kabupaten Bekasi sanggup mendistribuskan sekitar 3.000 hingga 4.000 kantong darah ke sejumlah rumah sakit di wilayah setempat per bulan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement