Senin 15 Jul 2013 03:20 WIB

Dishub Yakin Kelangkaan Penumpang Hanya Sementara

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Hazliansyah
 Sejumlah angkutan umum menunggu para penumpang di terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah angkutan umum menunggu para penumpang di terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para sopir mulai mengeluhkan kelangkaan penumpang pasca kenaikan tarif angkutan umum. Namun demikian, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono meyakini kondisi tersebut hanya bersifat sementara.  

Pristono mengatakan, kenaikan tarif saat ini sudah diperhitungkan agar sesuai dengan daya beli masyarakat. Karenanya, tarif saat ini tidak jauh berbeda dengan tarif sebelumnya. 

"Biasanya di awal saja (sepi), lama-lama juga ramai," ujarnya yang mengaku sempat diprotes oleh supir di Terminal Kampung Melayu yang menilai kenaikan tarif angkutan terlalu kecil.

Dia mengimbau masyarakat tetap menggunakan kendaraan umum dan tidak beralih menggunakan kendaraan pribadi. Sebab, kata dia, harga bensin sudah naik dan tarif parkir juga akan semakin mahal. "Belum lagi resiko kecelakannya kalau naik motor," tambah dia.

Mengenai perbaikan layanan angkutan umum, Pristono menegaskan, hal itu pasti akan dilakukan secara bertahap. Sebab, kata dia, kenaikan tarif saat ini hanya untuk menutupi naiknya harga BBM bersubsidi dan harga suku cadang lainnya.

Menurut dia, ke depan, pemerintah akan membuat sistem kerja sama dengan operator. Misalnya, dengan meminjamkan bus milik pemerintah kepada operator atau memberikan ijin untuk memasuki rute bus TransJakarta bagi operator yang pelayanannya membaik.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement