Ahad 14 Jul 2013 14:16 WIB

Pedasnya Harga Cabai

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: A.Syalaby Ichsan
Seorang pedagang menata dagangan cabainya. (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Seorang pedagang menata dagangan cabainya. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  BOGOR -- Tiga hari belakangan, harga komoditas seperti cabai dan sayuran mengalami kenaikan signifikan. Dari pantauan Republika di Pasar Induk Warung Jambu, Ahad (14/7), harga cabai rawit merah mencapai Rp 120 ribu per kilogram (kg). Sebelumnya, harga hanya Rp 60 ribu per kilogram.

Cabai rawit biasa dari Rp 16 ribu menjadi Rp 40 ribu per kilogram.Harga cabai merah besar naik dari Rp 20 ribu menjadi Rp 50 ribu per kilogram. Cabai merah keriting juga menjadi Rp 40 ribu dari Rp 30 ribu per kilogram. Hanya cabai hijau yang stabil pada harga Rp 28 ribu per kilogramnya.

Ridwan, pedagang cabai dan sayur-mayur, mengatakan kenaikan drastis ini sudah berlangsung tiga hari. Ia menduga perubahan cuaca yang mengakibatkan mudah busuknya sayuran sehingga harganya naik. ''Tapi sejauh ini sayur dan cabai yang dipasok kualitasnya masih baik,'' kata Ridwan.

Harga sayuran juga mengalami kenaikan. Harga daun bawang dan seledri melangit. Daun bawang yang semula Rp 8.000 kini Rp 25 ribu per kilogram. Seledri yang semula Rp 12 ribu kini menjadi Rp 40 ribu perkilogram.

Kentang dan labu siam yang semula harganya Rp 8.000 kini menjadi Rp 12 ribu per kilogram. Kenaikan harga juga terjadi pada terung ungu dan jagung dari Rp 6.000 menjadi Rp 8.000 per kilogramnya.

Harga mentimun juga naik tajam dari Rp 4.000 menjadi Rp 8.000 per kilogram. Kacang merah juga naik dari Rp 21 ribu menjadi Rp 30 ribu per kilogramnya.

''Sepertinya ada 'permainan' pedagang besar yang ingin mengambil untung atas kondisi ini,'' ungkap Ahmad Maulana, penjual sayur-mayur di lantai dasar pasar induk.

Ia mengaku, kasihan melihat pembeli yang biasanya bisa belanja banyak sayuran, kini tidak lagi. Ia hanya berharap harga segera turun beberapa hari ke depan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement