Ahad 14 Jul 2013 12:36 WIB

Pasca-Kenaikan Tarif, Sopir Mengeluh Sepi Penumpang

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Djibril Muhammad
Angkutan Umum
Foto: Republika/Prayogi
Angkutan Umum

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tarif angkutan umum secara resmi sudah naik sejak 12 Juli 2013. Namun demikian, kenaikan tarif tersebut tidak membuat para supir angkutan senang. Sebaliknya, mereka mengeluhkan sepi penumpang.

Busong, supir Metro Mini P15 jurusan Senen-Setiabudi mengatakan, kelangkaan penumpang terjadi sejak tarif Metro Mini naik menjadi Rp 3 ribu, dari yang sebelumnya Rp 2 ribu.

Dia menjelaskan, Jika dulu pada siang hari ia sudah bisa mengantongi uang Rp 200 ribu, maka sekarang ia baru mendapat Rp 90 ribu. "Jauh banget-lah bedanya," ujar dia saat ditemui di Terminal Senen, Ahad (14/7). 

Hal senada juga diungkapkan Bado, kenek Metro Mini P15. Menurut dia, saat tarif masih Rp 2 ribu, ia masih bisa mendapat uang lebih untuk dibawa pulang ke rumah sebanyak Rp 50 ribu. Namun sekarang, ia hanya bisa mendapat Rp 35 ribu saja.

"Penumpang pada hilang. Mobil juga jarang penuh," ungkap dia yang sudah bekerja sebagai kondektur selama lebih dari sepuluh tahun ini.

Bado menduga, sepinya penumpang diakibatkan oleh semakin banyaknya masyarakat yang beralih menggunakan sepeda motor pascakenaikan tarif angkutan umum. Sebab, kata dia, ongkos yang dikeluarkan sehari-hari untuk naik angkutan umum sudah cukup untuk membayar cicilan sepeda motor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement