REPUBLIKA.CO.ID,KUTAI TIMUR--Harga cabai tiung di Sangatta Selatan dan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, Kaltim, Sabtu, sekitar Rp130 ribu per kilogram hingga Rp150 ribu/kg.
Ratna (42), pedagang sayuran yang tinggal di Jalan Pendidikan Desa Teluk Lingga Sangatta Utara, menyatakan prihatin dengan makin mahalnya harga cabai tiung dari harga sebelumnya sebesar Rp60 ribu/kg sebelum bulan puasa.
Ia mengkhawatirkan harga cabai tiung akan naik lagi menjelang Idulfitri 1434 Hijriah mengingat pada saat itu kebutuhan masyarakat akan cabai makin banyak.
Hal senada juga disampaikan oleh Suryana (50), yang sehari-hari menyiapkan jualan makan lauk-pauk untuk buka puasa, seperti ayam bakar, ikar bakar, dan beberapa masakan yang menggunakan bahan baku cabai.
Penjual makanan di Jalan Pangeran Diponegoro Sangatta Utara itu mengaku membeli cabai di Pasar Tradisional Singa Geweh Sangatta Selatan dengan harga Rp150 ribu/kg. "Saya betul-betul kaget karena hari ini harga cabai menembus Rp150 ribu/kg. Harga yang tidak pernah terjadi di Sangatta selama bertahun-tahun," katanya.
Untuk menyisiati agar pelanggannya tidak lari, dirinya tidak menaikkan harga, tetapi porsi sambelnya dikurangi. "Rasanya tidak berubah dan tetap enak dan menggairahkan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur Ir. Sarifuddin Giting saat dikonfirmasi, Sabtu, mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan melambungnya harga cabai di Kutai Timur, khususnya di pasar-pasar tradisional dan pasar induk di Sangatta.
Ggalnya panen cabai lokal akhir Mei akibat banjir yang melanda beberapa daerah penghasil cabai lokal, seperti di Kabo Jaya, Singa Karti, dan di Sangatta Selatan. Akibatnya, pasokan cabai lokal menipis.