Sabtu 13 Jul 2013 15:15 WIB

Empat Penghambat Pengembangan Mobil Listrik Nasional

mobil listrik Unissula
Foto: (mobilistrik.unissula.ac.id)
mobil listrik Unissula

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada empat kendala yang dapat menghadang pengembangan mobil listrik nasional. Keempatnya adalah harga, infrastruktur, mengubah budaya masyarakat dan industri oposisi.

"Dari sisi harga, baterainya itu mahal, dan umurnya lebih cepat dari umur mobil itu sendiri," kata Direktur Operasional PT Nipress Tbk, Richard Tandiono, di sela-sela peresmian pabrik baterai lithium pertama milik PT Nipress, di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/7).

Ia mengatakan dari sisi infrastruktur, mobil listrik memerlukan alat dan sarana untuk menambah daya (charger) terhadap baterai. Alat dan sarana itu harus tersedia di tempat umum maupun di rumah pemilik mobil.

Di sisi lain pengembangan mobil listrik juga perlu mengubah kebiasaan masyarakat yang lebih terbiasa mengisi bahan bakar minyak di SPBU. "Sedangkan kendala lain yakni industri oposisi, yakni kendaraan konvensional berbahan bakar minyak," tuturnya.

Namun, Richard menyampaikan, pengembangan mobil listrik berdaya baterai lithium masih sangat menjanjikan. Ia menilai Indonesia bisa menjadi pelopor dalam pengembangan mobil listrik.

PT PLN Tbk telah menyatakan kesiapannya mendukung pengembangan mobil listrik dengan mempersiapkan alat penambah daya yang bisa dipakai di rumah maupun di tempat umum.

Direktur PLN, Nur Pamudji mengatakan, mobil listrik nantinya bisa menjadi pelanggan PLN yang bergerak. "Ibaratnya sama saja pelanggan listrik di rumah namun yang bergerak. Ini peluang pasar besar, sehingga PLN mendukung," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement