REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA--Sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) mendapat suntikan modal dari Pemkab Purbalingga. Khusus untuk tahun 2013 ini, Pemkab telah mengucurkan dana penyertaan modal sebesar Rp 8,3 miliar yang dianggarkan pada APBD 2013.
Pemerintah pun masih berncana menambahkan lagi sebesar Rp 2,6 miliar, melalui dana yang disiapkan dari APBD Perubahan 2013. Bupati Purbalingga Heru Sudjatmoko, mengungkapkan penyertaan modal tersebut masing-masing untuk PD BPR BKK sebesar Rp 800 juta, PD BPR Artha Perwira Rp 500 juta, BPRS Buana Mitra Perwira Rp 250 juta, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sebesar Rp 6,6 miliar, dan ke PT Bank Jateng sebesar Rp 165 juta.
''Melalui APBD Perubahan 2013, Pemkab juga merencanakan tambahan penyertaan modal sebesar Rp 2,6 miliar. Penambahan modal itu dengan maksud untuk lebih memacu kinerja dan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD),'' kata Bupati Heru, Kamis (11/7).
Bupati mengungkapkan lima perusahaan milik daerah (BUMD) yang dimiliki Pemkab Banyumas, tiga diantaranya telah memenuhi target pendapatan yang ditetapkan. PDAM yang semula masih terdapat kekurangan pendapatan sebesar Rp 55,174 juta, kini telah menyetorkan kekurangannya ke kas umum daerah di tahun 2013.
Sementara, kekurangan setoran PD BPR BKK disebabkan adanya kekeliruan penyetoran laba dari BKK Kejobong sebesar Rp 50,770 juta. Kekeliruan ini yang seharusnya disetor ke kas umum daerah kabupaten, tetapi disetorkan ke kas daerah Provinsi Jawa Tengah.
''Kekeliruan setoran karena kesalahan pengambilan blangko setoran. Namun, saat ini sudah diselesaikan dan diterima di kas umum daerah Pemkab,'' kata Bupati Heru.
Ia mengakui masih ada dua BUMD belum berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dua BUMD itu yakni PD Puspahastama (Pusat Pengolahan Hasil Pertanian Utama) dan PD Purbalingga Ventura. ''Untuk itu, Pemkab akan terus melakukan berbagai upaya dan pembinaan manajemen, penguatan struktur modal, serta pengawasan yang ketat sehingga kedua BUMD itu nantinya bisa berkontribusi PAD,'' kata Bupati.
Sementara PD Purbalingga Ventura, lanjut Heru, hingga saat ini belum mampu menutup kerugian akumulatifnya. Meski demikian, kedua BUMD tersebut telah mampu menutup biaya operasionalnya, bahkan setiap tahunnya telah membukukan keuntungan. ''Hanya keuntungan yang diperoleh masih relatif kecil,'' tambahnya.