REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat teroris Al Chaidar menyatakan kekagetannya atas aksi nekat Santoso yang berani menampilkan wajah dan suara pada sebuah video unggahan di dunia maya.
Chaidar berujar langkah mengunggah video ke YouTube ini dinilainya sebagai bentuk keberanian dari pemimpin jaringan Komando Mujahidin Indonesia Timur (KMIT) ini.
"Ya dia sangat berani, kalau seperti ini mereka sudah tidak berpikir lagi soal mati," kata Chaidar ketika dihubungi Republika Kamis (11/7).
Menurutnya, unggahan video Santoso ini sudah dapat menjadi pintu gerbang kepolisian untuk menemukan teroris bernama lain Abu Wardah tersebut. Santoso yang dalam videonya menyerukan perang pada Detasemen Khusus 88 Anti Teror ini sejatinya sedang dalam persembunyian.
Kuat dugaan, dia bersembunyi di pegunungan Poso yang jauh dari keramaian. Dengan pengunggahan video ini, polisi dengan segenap perangkat dan kemampuannya sedikit banyak diyakini akan mendapatkan gambaran mengenai titik lokasi persembunyian Santoso.
"Betul-betul sudah sangat nekat dia (Santoso), polisi bisa mulai lacak," ujar Chaidar.
Dibalik kenekatan teroris yang satu ini, Chaidar mengatakan, inilah saat tepat bagi kepolisian untuk memeras sebanyak-banyaknya informasi mengenai keberadaan Santoso dari video berdurasi 6 menit 3 detik tersebut. Menurut dia, polisi dapat memulai dengan mengidentifikasinya melalui internet.
Chaidar menjelaskan sejak sistem panggilan dan pesan singkat melalui telepon dapat disadap, teroris mulai telah berpindah ke cara komunikasi via internet. Jalur komunikasi ini, kata dia, sulit untuk dilacak dan bahkan membuat teroris dapat berkreasi menciptakan terobosan teror baru seperti peretasan.
Untuk itu, Chaidar berharap Polri dapat seksama memerhatikan fenomena cara berkomunikasi para teroris ini. Dia mengatakan, tak bisa teroris menjalankan aksinya melalui jaringan internet yang terhubung pada satu indvidu saja. Jika demikian, tentunya akan mudah dilacak.
"Warnet (warung internet) ya warnet, mereka berkomunikasi lewat sana, polisi harus seger bergerak dengan menjaga setiap warnet. Bila perlu pasang CCTV di setiap warnet sekitar Poso agar selalu terpantau," ujar dia.