Kamis 11 Jul 2013 16:48 WIB

Harga Tinggi, Cabai Layu di Sampit Dijual Mahal

Seorang pedagang menata cabainya. (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Seorang pedagang menata cabainya. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT--Harga cabai rawit yang masih tinggi di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah membuat cabai layu pun dijual dengan harga mahal. "Bahkan ada yang mulai busuk itu masih dijual dengan harga antara Rp25.000 hingga Rp30.000 per kilogram," kata Dewi, salah seorang pembeli di Pasar Subuh Sampit, Kamis (11/7).

Dewi mengatakan kalau dalam kondisi normal, harga cabai layu itu sama dengan harga cabai yang masih segar.

Menurutnya, rasa cabai yang mulai layu memang tidak sepedas cabai segar. Hanya saja, saat harga cabai mahal seperti sekarang, katanya, cabai layu pun sudah bisa mewakili pelengkap rasa pedas saat menyantap makanan.

Pantauan di Pasar Keramat dan Pusat Perbelanjaan Mentaya, harga cabai rawit mulai turun bervariasi. Di Pusat perbelanjaan Mentaya, harga cabai rawit dijual Rp 80.000 per kilogram, sedangkan di Pasar Keramat dijual antara Rp 80.000 hingga Rp 90.000 per kilogram.

Sebelumnya, harga cabai rawit di Pasar Keramat sempat mencapai Rp 110.000 per kilogram, jauh di atas harga normal yang hanya sekitar Rp 25.000 per kilogram. Mahalnya harga cabai rawit dikeluhkan masyarakat yang terbiasa menyukai masakan pedas.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Kotim, Mudjiono mengatakan, harga cabai rawit di Kotim berfluktuasi karena sebagian besar dipasok dari luar daerah. Akibatnya, ketika permintaan meningkat atau pasokan terganggu, maka harga biasanya akan naik.

"Kalau didatangkan dari luar daerah, ya seperti itu, kalau pasokan terganggu maka harga naik," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement