REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Kepolisian Daerah Metro Jaya tidak dapat memungkiri aktifitas pasar yang membuat macet lalu lintas, seperti pasar tanah abang yang sudah dinilai tidak sesuai dengan aturan yang berlalu.
Diketahui, sebagian pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Tanah Abang sudah memakan sebagian lajur lalu lintas tepat di depan pintu masuk Stasiun Tanah Abang.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, kerumunan seperti itu tidak hanya di pasar Tanah Abang saja, namun di sejumlah titik salah satunya Pasar Benhil. Masalahnya, Kerumunan tersebut nantinya diperkirakan akan bertambah berkali-kali lipat. "Ini menyangkut fenomena bulan Ramadhan," katanya, Rabu (10/7).
Rikwanto mengatakan, dalam fenomena Ramadhan, banyak warga yang menjadi penjual dadakan di pasar. Bahkan, jika pasar dirasa tidak dapat menampung kerumunan dari penjual dan pembeli yang membeludak di bulan Ramadhan, diprediksi akan muncul pasar baru di pinggir jalan.
Pasar-pasar dadakan yang berada dipinggir jalan inilah yang menjadi alasan penambah macet Jakarta jelang berbuka. Pasalnya, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya sudah memrediksi, jam kemacetan akan bergeser mulai pukul 16.00 WIB sampai 17.00 WIB. "Kita harap Pemda DKI memikirkannya," kata Rikwanto.
Pihak kepolisian berharap agar Pemerintah Daerah mengeluarkan sebuah solusi semacam lokalisasi pasar. Kemungkinan warga yang beralih menjadi pedagang kaki lima dadakan sangat terbuka lebar, dan menempati pinggir jalan untuk berjualan pun sangat memungkinkan. Jika sudah banyak titik pasar dadakan yang ada di pinggir jalan, kemacetan semakin sulit diurai.
Lokalisasi pasar inilah diharapkan bisa mengurai kemacetan. Lagipula, masyarakat nantinya bisa fokus ditempat tersebut untuk membeli makanan dan berbuka. Rikwanto mengatakan, masyarakat juga akan mendapat keuntungan dengan berjualan. "Ekonomi masyarakat kan jadi berkembang," katanya.
Rikwanto mengatakan, dengan adanya lokalisasi pasar dadakan, pihak kepolisian akan memiliki patokan terkait sejumlah titik yang dijadikan lokalisasi pasar. Sehingga, titik-titik tersebut tidak perlu dilalui kendaraan menjelang berbuka, dan pemberitahuan kepada masyarakat tentang adanya pengalihan arus lalu lintas di waktu tersebut.