REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Satpol PP ikut serta dalam menjaring Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di DKI Jakarta. Selama 24 jam pihaknya berjaga di 15 titik yang telah ditentukan.
Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Kukuh Hadi Santoso, mengatakan anggota Satpol PP disiagakan untuk mengawasi kegiatan PMKS yang berada di perempatan jalan. “Mereka saya perintahkan untuk tidak memakai seragam Satpol PP,” ujarnya, Selasa (9/7).
Kukuh khawatir jika petugas tanpa penyamaran justru tidak mendapatkan apa-apa. Karena biasanya anak jalanan dan gelandangan pengemis bersembunyi setelah melihat mereka.
Dia mengatakan, petugasnya akan berjaga seperti di Perempatan Grogol, Istiqlal, sekitaran pabrik Coca-cola, dan lainnya. Saat gelar pasukan yang dilakukan Senin (8/7) kemarin di Jakarta Utara saja telah terjaring 22 orang PMKS.
“Selama Ramadhan pasti akan meningkat akan naik 10 persen dari hari biasa,” ujarnya. Pihaknya berjanji akan terus meningkatkan penjagaannya hingga Idul Fitri.
Saat mudik, mereka yang datang dari luar kota akan meningkat. Tetapi Kukuh mengeluhkan pintu masuk ke DKI Jakarta cukup banyak. Sehingga, banyak di antara mereka yang lolos dari pengawasan.