Selasa 09 Jul 2013 16:43 WIB

Nyaris 2 Minggu, Dinamit Hilang Masih belum Ditemukan

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Dewi Mardiani
Dinamit. Ilustrasi
Foto: media.rendip.external
Dinamit. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian masih mengusut keberadaan 250 batang dinamit milik sebuah perusahaan tambang yang hilang saat proses pengiriman pada Kamis (26/6). Sejumlah langkah pencarian sudah dilakukan kepolisian guna menemukan dinamit seberat total 50 Kg ini.

 

Dari mulai rekonstruksi perjalanan pengiriman dari PT MNK di Subang, Jawa Barat (Jabar) ke PT BSP, Cigudeg, Bogor hingga pemeriksaan pada 29 saksi, hasilnya masih nihil. Kini Polri melakukan langkah lain. “Kami menggandeng anggota TNI untuk menemukan nya, memang sampai saat ini belum dapat diketemukan,” ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Ronny F Sompie, di Jakarta, Selasa (9/7).

 

Ronny mengatakan, ada indikasi hilangnya dinamit tanpa detonator tersebut akibat penggelepan, bukan dicuri. Namun, kecurigaan ini pun masih harus dibuktikan terlebih dahulu. “Selain itu kembali ingin kami sampaikan, perlu dukungan masyarakat agar dinamit-dinamit ini dapat ditemukan,” ujar dia.

 

Ronny menambahkan, diperlukan evaluasi menyeluruh atas prosedur pengiriman benda berbahaya seperti alat peledak. Dia berujar, kepolisian sudah melakukan koordinasi intensif agar peristiwa seperti ini tak terulang. “Kami sudah melakukan pembenahan, ke depan kami harap peristiwa seperti ini tak terjadi lagi,” ujarnya.

 

Sebelumnya 250 batang dinamit total berat 50 kg hilang di jalan arah Subang menuju Bogor saat diangkut untuk dikirim. Dinamit buatan PT MNK di Subang, Jabar ini hendak diantarkan ke PT BSP di Cigudeg, Bogor. Pengiriman sendiri dilakukan guna memenuhi pesanan PT BSP yang bergerak di bidang pertambangan.

 

Seharusnya empat truk bermuatan 30 ribu kilogram amonium nitrat, 2.000 kilogram dinamit, dan 4.000 detonator listrik ini langsung menuju Bogor saat berangkat dari Subang. Namun, dari keterangan yang dikumpulkan, diketahui truk-truk tersebut sempat menepi terlebih dahulu di daerah Marunda, Jakarta Utara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement