Selasa 09 Jul 2013 05:02 WIB

TNI Tegaskan Tak Ada Tradisi Kudeta

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Mansyur Faqih
KSAD Jenderal TNI Moeldoko didampingi Wadanjen Kopassus Brigjen Jaswandi tengah memperlihatkan enceng gondok yang ia cabut di Danau Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Jumat (28/6).
Foto: Ekspedisi NKRI Subkorwil Minahasa
KSAD Jenderal TNI Moeldoko didampingi Wadanjen Kopassus Brigjen Jaswandi tengah memperlihatkan enceng gondok yang ia cabut di Danau Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Jumat (28/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Moeldoko menyatakan, sebagai garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI, militer mencoba mengembangkan budaya baru dalam membangun komunikasi yang intensif dengan masyarakat.

Antara lain dengan membuka dialog seluas-luasnya dengan berbagai kalangan seperti tokoh-tokoh agama, ormas, dan elemen masyarakat lainnya. Hal ini menurutnya juga penting untuk pembenahan TNI kita ke depan. "Kami tidak ingin komunikasinya satu arah saja. Dengan cara itulah TNI bisa mendapatkan informasi yang utuh," ujar Moeldoko, Senin (8/7).

Jenderal bintang empat itu pun menegaskan, TNI tidak memiliki tradisi kudeta untuk menjaga keutuhan NKRI. "Kita tidak akan melakukan seperti yang terjadi di Mesir. Jangan sampai ada harapan-harapan seperti itu." 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement