Senin 08 Jul 2013 22:03 WIB

Muhammadiyah: Mari Bijak Menghargai Perbedaan Awal Ramadhan

Rep: Alicia Saqina/ Red: Karta Raharja Ucu
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin
Foto: Republika
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meminta masyarakat mampu secara bijak menghargai perbedaan awal Ramadhan.

Muhammadiyah sudah jauh hari menetapkan satu Ramadhan 1433 Hijriah, Selasa (9/7) besok, berbeda dengan pemerintah lewat Kementerian Agama yang memutuskan awal Ramadhan jatuh pada Rabu (10/7) lusa.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin mengatakan, sesungguhnya tak ada masalah mendasar terkait terjadinya perbedaan awal Ramadhan. Yang terpenting dari munculnya perbedaan ini, rasa saling menghormati sesama umat Islam. Ia mengungkapkan, terlepas dari perbedaan tersebut, hanya masing-masing keyakinan diri yang berbicara.

Din menjelaskan, terkait akan dimulainya 1 Ramadhan Selasa besok, PP Muhammadiyah mengimbau, agar seluruh warga Muhammadiyah lebih menyiapkan pada persiapan diri ketimbang kegiatan-kegiatan formalitas dan seremonial.

"Muhammadiyah tidak ada persiapan khusus. Kami semua sudah biasa. Intinya lebih menekankan pada persiapan diri, di dalam bulan pelatihan ini," kata Din kepada ROL, saat ditemui di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Senin (8/7) sore.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement