REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Harga daging di Pasar Wonokromo Surabaya tembus Rp 90 ribu per kilogram (kg). Meningkatnya kebutuhan jelang Ramadhan tidak diikuti dengan pasokan yang memadai. Pantauan ROL, akhir pekan lalu harga daging hanya mencapai Rp 85 ribu per kg. Sedangkan sekarang sudah naik antara Rp 4.000 hingga Rp 5.000.
"Pasokannya jarang, kalau biasanya saya dapat 50 kilogram per hari, sekarang hanya 30 kilogram," kata seorang pedagang pasar, Abdul (50) pada ROL, Senin (8/7).
Terbatasnya jumlah stok tersebut, membuat para pedagang menaikan harga. Selain daging, beberapa kebutuhan lain seperti beras, daging ayam potong, cabai dan bawang juga ikut melonjak. Untuk beras kualitas IR-64, harga sebelumnya Rp 8.700 menjadi Rp 9.000 per liter. Sedangkan beras premium naik dari Rp 9.500 mencapai Rp 9.800 per liter.
Bawang merah, dari harga awalnya hanya Rp 27 ribu kini naik mencapai Rp 45 ribu per kg. "Padahal waktu ada impor harga bawang hanya Rp 20 ribu," kata Wiwiek, pedagang lainnya.
Selain itu, cabai merah keriting juga meningkat dari Rp 50 ribu menjadi Rp 55 ribu per kg. Tomat pun ikut terkena imbasnya dari Rp 7.000 menjadi Rp 9.000 per kg. Terakhir, daging ayam ras potong dari Rp 22 ribu kini menjadi Rp 35 ribu per kg.
Upaya menekan harga dengan melakukan operasi pasar oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Bulog dinilai tidak efektif. Bahkan, di depan Pasar Wonokromo, tenda operasi pasar terpantau kosong, tidak lagi ditempati mobil pengangkut sembako. "Sudah beberapa hari ini tidak ada yang jualan di tenda itu," kata Sugeng, seorang tukang parkir di area pasar.