Ahad 07 Jul 2013 15:19 WIB

Berziarah, Warga Diminta Rapi Parkirkan Kendaraannya

Rep: Alicia Saqina/ Red: Djibril Muhammad
 Warga memanjatkan doa ketika berziarah ke makam salah satu keluarganya di TPU Karet, Jakarta,Selasa (2/7).  (Republika/Agung Supriyanto)
Warga memanjatkan doa ketika berziarah ke makam salah satu keluarganya di TPU Karet, Jakarta,Selasa (2/7). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hanya dalam hitungan 2x24 jam ke depan, umat Islam segera dihadapkan pada bulan suci Ramadhan. Banyak hal yang dilakukan masyarakat kota, jelang Ramadhan seperti ini. Umumnya, di saat itu banyak masyarakat Jakarta yang memanfaatkan waktu untuk berziarah.

Seperti yang terjadi pada akhir pekan kali ini. Berdasarkan pantauan Republika, Sabtu (6/7) sore, banyak warga Ibu Kota yang memenuhi titik-titik Tempat Pemakaman Umum (TPU). Mereka berbondong-bondong berziarah, namun tak sedikit juga yang abai akan peraturan perparkiran.

Terlihat di pinggir sisi kanan-kiri jalan-jalan utama di sekitar TPU, kendaraan pribadi peziarah terparkir tak beraturan. Alhasil, antrean kendaraan di jalan-jalan Ibu Kota pun tak terhindarkan.

Melihat hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Udar Pristono mengimbau, agar warga mampu memarkirkan kendaraan di tempat yang seharusnya. "Parkirkan lah kendaraan dengan tertib,'' ujar Pristono kepada Republika, Ahad (7/7).

Ia menjelaskan, agar para peziarah yang mendatangi TPU-TPU, mau memarkirkan kendaraan mereka di area parkir yang tersedia. Sangat tidak dianjurkan untuk memarkirkan, baik sepeda motor atau pun mobil, di pinggir jalan raya, di luar area TPU. "Parkirkan kendaraan tidak di pinggir jalan, masukkan ke dalam area TPU," katanya menyarankan.

Menurut Pristono, jika memang lahan atau area parkir yang ada di TPU tak memadai, maka peziarah bisa memarkirkan kendaraan mereka di tempat lainnya. Ia menerangkan, masyarakat bisa menggunakan area parkir yang tersedia di sejumlah gedung, yang lokasinya berdekatan dengan TPU.

"Bisa kita parkirkan sebentar di gedung-gedung yang ada. Seperti TPU di Menteng Pulo, yang berziarah kan bisa parkir misal di gedung BPLHD," ucapnya.

Tak hanya di perparkiran milik gedung-gedung perkantoran saja yang ketika akhir pekan itu kosong, kata Pristono, saat berziarah masyarakat yang membawa kendaraan mampu memanfaatkan lapangan atau lahan kosong untuk parkir, di sekitar TPU. "Atau dapat juga memarkirkannya di SPBU," katanya menjelaskan.

Sehingga, dari area parkir masyarakat masih tetap bisa berziarah dengan hanya berjalan kaki sedikit. Dengan begitu, aktivitas mengunjungi makam orangtua serta anggota-anggota keluarga terdekat, jelang Ramadhan tak terganggu.

Selain itu, kendaraan yang ditinggalkan untuk beberapa saat tersebut pun, terparkir rapi dan aman. Setidaknya dengan memarkirkan kendaraan di tempat yang semestinya saat berziarah Ramadhan, arus lalu lintas di ruas-ruas jalan lainnya pun tetap lancar.

Pristono mengungkapkan, jika memang masyarakat yang berziarah sedikit terganggu dengan adanya kepadatan lalulintas yang terjadi di sekitar TPU, maka agar menggunakan transportasi umum.

Jelang dan selama Ramadhan berlangsung nanti pula, Dishub DKI tetap akan selalu mengerahkan para petugas untuk membantu kelancaran dan pengamanan di jalan-jalan Jakarta.

Meski para petugas Dishub tetap bertugas, namun bukan berarti masyarakat berlaku seenaknya dalam berlalulintas dan bertransportasi. "Beraturan lah, berlaku, parkir tertib. Manfaatkan juga Transjakarta dan angkutan umum lain," ujarnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement