Ahad 07 Jul 2013 14:40 WIB

Baru Sepekan Diterapkan, 700 Ribu Kartu Tiket Commuter Line Hilang

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nidia Zuraya
Kartu Commuter line
Foto: blogspot.com
Kartu Commuter line

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerapan sistem e-ticketing secara menyeluruh dalam perjalanan commuter line Jabodetabek baru berjalan selama satu pekan. Namun, PT Kereta Api Indonesia (KAI) sudah menderita kerugian Rp 3 miliar.

Direktur Utama PT KAI Igansius Jonan mengatakan, kerugian tersebut diakibatkan oleh hilangnya 700 ribu kartu single trip. "Dari 1,1 juta kartu single trip, sekarang tinggal 400 ribu, ini merupakan persoalan yang serius," kata dia dalam konferensi pers di Stasiun Gambir, Ahad (7/7).

Dia menambahkan, banyaknya kartu yang hilang tersebut diakibatkan oleh tidak tertibnya penumpang. Penumpang commuter line, kata dia, ketika keluar stasiun harusnya melewati e-gate dan memasukkan kembali kartu single trip ke dalam mesin otomatis. Namun, yang terjadi di lapangan, banyak penumpang commuterline yang justru malah keluar melalui pintu manual atau melalui jalan rel. Padahal, pintu manual tersebut khusus untuk penumpang kereta ekonomi yang masih menggunakan tiket karcis.

Namun demikian, Jonan juga mengakui, kerugian yang diderita perusahannya tersebut diakibatkan oleh kurangnya pengawasan dari petugas. Sehingga, banyak penumpang yang membawa pulang kartu tersebut.

Untuk menghindari kerugian yang lebih besar, kata Jonan, PT KAI akan menambah jumlah petugas yang berjaga di e-gate di seluruh stasiun Jabodetabek. Namun demikian, ia mengatakan, tidak akan mencetak ulang kartu single trip yang telah hilang. Sebab, selain membutuhkan biaya yang sangat besar, mencetak ulang 700 ribu kartu tersebut juga membutuhkan waktu yang lama, yaitu sekitar dua hingga tiga bulan.

Karenanya, jika ada penumpang yang kehabisan tiket single trip, dia menyarankan agar mereka menggunakan kartu multitrip yang bisa diisi ulang dan dibawa pulang. "Beli multitrip. Kalau nggak mau ya jangan naik kereta," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement