Ahad 07 Jul 2013 11:30 WIB

Kapolri Diminta Tengahi Konflik BNN Vs Bareskrim

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: A.Syalaby Ichsan
Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo berbicara pada rilis akhir tahun 2012 di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (28/12).
Foto: Republika/Prayogi
Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo berbicara pada rilis akhir tahun 2012 di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (28/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR Abu Bakar Alhabsy meminta Kapolri Jendral Timur Pradopo mempertemukan petinggi Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan Bareskrim Mabes Polri.

Hal ini menyusul informasi memanasnya hubungan dua lembaga. "Informasi memanasnya hubungan Bareskrim dengan BNN harus diantisipasi dengan baik," kata Abu ketika dihubungi Republika, Ahad (7/7).

Abu mengtakan pertemuan antara BNN dan Bareskrim perlu dilakukan guna mengklarifikasi isu yang menyebut konflik dua lembaga. Dia menyatakan, Kapolri jangan menunggu isu ini bertambah buruk. "Karenanya langkah preventif sejak dini perlu diambil Kapolri," ujarnya.

Konflik BNN dan Bareskrim menimbulkan spekulasi adanya perang bintang menjelang pemilihan Kapolri. Abu menyatakan, dugaan seperti ini tidak boleh dibiarkan berkembang liar, karena akan menimbulkan kasak kusuk yang tidak baik menjelang pergantian pimpinan Polri.

"Lebih baik bila Kapolri memberikan penjelasan secara terbuka kepada publik mengenai persoalan tersebut," katanya. Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini mengatakan rumor konflik BNN dengan Bareskrim memanas.

Penyebabnya, Deputi Pemberantasan Narkotika BNN Irjen Pol Benny Jozua Mamoto dilaporkan seorang pengusaha bernama Helena ke Bareskrim Mabes Polri. Sementara Benny melaporkan oknum Bareskrim yang masuk ke ruang BNN tanpa ijin dan tertangkap kamera CCTV membawa dokumen BNN.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement