REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA --Polda Jawa Timur membentuk petugas khusus untuk menekan tingginya kriminalitas di bulan Ramadhan. Tim tersebut beranggotakan 17 personel gabungan dari Brimob dan Direskrium, dan bergerak dalam operasi penyakit masyarakat dan cipta kondisi.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Unggung Cahyono mengatakan, menjelang ramadhan dan lebaran, tingkat kejahatan cenderung meningkat. Dia mencontohkan beberapa jenis kriminalitas seperti perampokan, pencurian kendaraaan motor dan pencopetan, perlu mendapat antisipasi.
"Karena itu dibentuk tim untuk menangani kasus kejahatan menonjol di wilayah Jatim," kata Unggung dalam acara Silaturahmi Kapolda Jatim belum lama ini.
Kepala Subdit Kejahatan dengan Kekerasaan (Jatanras), AKBP Heru Purnomo, selaku penanggung jawab tim mengatakan, pihaknya telah menerjunkan ke17 personil tersebut ke lokasi Jember dan Lamongan. Selain kedua lokasi tersebut, daerah lainnya yang dianggap rawan yakni Surabaya, Gresik, Sidoarjo dan Malang.
Untuk di Jemberi, kata Heru, tim tersebut mendampingi polres setempat, sedangkan Lamongan ditugaskan untuk mengungkap kasus perampokan 12 kilogram emas. Sedangkan di Sidoarjo nantinya, perampasan kendaraan motor dengan modus pemukulan kepala kembali marak.
"Seperti yang terjadi belum lama ini di Jalan Cemengkalang, pelaku juga membawa senjata api rakitan," ujarnya.
Selama bulan puasa ke depan, kepolisian akan lebih rutin menyelenggarakan razia. Targetnya yaitu senjata tajam, senjata api, bahan peledak dan narkoba. Selain itu, Kapolda Unggung juga akan meninjau langsung lokasi perbatasan seperti Jalur Pantura dan penyebrangan Bali.