Sabtu 06 Jul 2013 07:29 WIB

Ini Akibatnya Bila Mudah Tergiur Keuntungan Besar

Penipuan Keuangan (Ilustrasi)
Foto: BUSTHATHIEF.COM
Penipuan Keuangan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Menjelang bulan puasa, tingkat transaksi masyarakat biasanya akan mengalami kenaikan. Kondisi ini dimanfaatkan pelaku kejahatan untuk mengedarkan uang palsu. Seperti yang terjadi pada RNA (53), seorang pengusaha kelapa sawit, asal Samarinda, Kalimantan Timur, yang menjadi korban penipuan uang palsu dari rekan bisnisnya. 

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes (Pol) Mulyadi Kaharni menjelaskan, peristiwa itu berawal saat korban tengah mencari pinjaman modal usaha sebesar Rp 5 miliar. Korban yang mendapat informasi dari seorang kerabat adanya bos besar di Jakarta yang mampu menyediakan uang dalam jumlah besar, akhirnya berangkat ke Jakarta untuk bertemu dengan bos tersebut.

Setibanya di Jakarta, RNA langsung menghubungi M (54) seorang yang disebut penghubung dengan bos besar. Setelah berkomunikasi beberapa kali, RNA sepakat membayar uang administrasi sebesar Rp 155 juta secara tunai untuk mendapatkan pinjaman. Persyaratan yang begitu mudah membuat RNA tergiur. Dia memutuskan meminjam uang kepada rekan bisnisnya bernama Tritanto (50).

Untuk menyerahkan uang itu, RNA dan M membuat janji bertemu di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada Senin (1/7) lalu. Didampingi Tritanto, RNA bertemu dengan dua orang berinisial S dan P yang mengaku bos besar pemberi dana. "Mereka bertemu dan bertransaksi di samping Bank BNI Cabang Taman Mini. Korban kemudian disuruh masuk ke dalam mobil Avanza hitam dan memberikan uang adminitrasi yang diminta pelaku," kata Mulyadi, seperti dilansir situs beritajakarta.

Tak hanya itu, saat tengah bertransaksi, pelaku berinisial S bahkan mengiming-imingi korban dengan pinjaman yang lebih besar yakni Rp 10 miliar. Tawaran itu membuat korban semakin tergiur.

Setelah menerima ratusan juta sebagai uang administrasi, pelaku langsung memberikan koper yang diakuinya berisi uang Rp 1 miliar. Uang itu disebut merupakan pinjaman awal. Sementara sisanya, dikatakan pelaku akan diantar ke tempat RNA menginap, di sebuah hotel di daerah Jakarta Barat.

Merasa percaya dengan bos besar yang baru dikenalnya, RNA tak menghitung dan memeriksa kembali uang dalam koper. Dia langsung pergi membawa koper berisi uang pinjaman itu ke Bank BNI yang tak jauh dari lokasi. "Saat menyetor uang itu RNA baru melihat isi dalam koper yang ternyata sebagian besar merupakan uang mainan palsu dan potongan kertas putih. Uang aslinya diletakkan paling atas, sementara bagian bawah bundelan merupakan uang mainan. Dari jauh seolah kemasan dari bank, ternyata di dalamnya uang mainan. Dari uang yang disebut Rp 1 miliar itu, yang asli hanya 10 lembar Rp 100.000, jadi hanya Rp 1 juta," papar Mulyadi.

Korban yang baru sadar telah tertipu, akhirnya segera melaporkan peristiwa itu ke Polsek Cipayung. Laporan tersebut segera ditindaklanjuti. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement