Jumat 05 Jul 2013 16:24 WIB

Kalbar Berencana Kembangkan Padi Dalam Pot

Panen padi. Negeri ini bergelar Gemah Ripah Loh Jinawi
Foto: Antara
Panen padi. Negeri ini bergelar Gemah Ripah Loh Jinawi

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) berencana mengembangkan padi di dalam pot atau polybag untuk mengoptimalkan lahan yang terbatas, terutama wilayah perkotaan.

"Saat ini, kami sudah mencoba di beberapa lokasi, misalnya kebun percontohan PKK Provinsi Kalbar, dan di Kota Singkawang," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Hazairin di Pontianak, Jumat (5/7).

Ia melanjutkan, berdasarkan hasil uji coba tersebut, nilai ekonomis dari padi di dalam pot, kalau jumlahnya 1.000-1.200 pot. Menurut dia, dalam satu pot, dapat menghasilkan satu ons sampai 1,5 ons beras. "Kalau untuk satu hari, keperluan satu kilogram, maka panennya bisa 10 pot per hari," ujar dia.

Sedangkan panen dalam setahun dapat dilakukan tiga kali. "Sebenarnya, dengan di dalam pot atau polybag, tidak tergantung musim," ucap Hazairin.

Kebutuhan lahan untuk seribu pot atau polybag, sekitar 100 meter persegi hingga 150 meter persegi. "Tetapi tidak harus petak, lahannya. Bisa saja di tepi pagar, atau bahkan di atap, asalkan mendapat sinar matahari," tuturnya.

Hazairin mengatakan, daerah yang bakal menjadi sasaran untuk mengembangkan padi dalam pot itu seperti wilayah pesisir, perkebunan, pedalaman dan perkotaan. "Juga untuk kawasan pertanian yang banuak buruh tani. Tetapi mereka tidak punya lahan atau sawah," tukasnya.

Sedangkan untuk di perkotaan, bisa memanfaatkan fasilitas umum di kompleks perumahan. Ia mengungkapkan, pihaknya sudah memaparkan ke Kementerian Pertanian dan mendapat respon yang positif. "Sekarang tengah disiapkan strateginya seperti apa. Nanti apa yang dibantu pemerintah, misalnya, pupuk atau polybag, lainnya masyarakat yang mengupayakan," kata Hazairin.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement