Jumat 05 Jul 2013 14:57 WIB

Masyarakat Aceh Trauma Tinggal di Rumah

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Djibril Muhammad
Syamsul Maarif
Syamsul Maarif

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Trauma masih membayangi masyarakat di sekitar lokasi gempa. Banyak masyarakat yang memilih menginap sementara bersama pengungsi walaupun rumah mereka bisa ditempati.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun harus menyediakan tenda dalam jumlah banyak. "Pengadaan tenda harus segera dipenuhi mengingat banyak masyarakat masih trauma untuk tinggal di rumah," ujar Kepala BNPB Syamsul Maarif, Jumat (5/7).

BNPB juga telah berkoordinasi dengan TNI, Polri dan pemerintah Kabupaten Bener Meriah dan Aceh untuk penanganan darurat. Respon darurat pada 72 jam pertama dikatakan telah terlaksana dengan baik. Wilayah yang sebelumnya terisolir kini telah dapat dilalui masyarakat.

BNPB masih terus melakukan pendataan mengenai data korban gempa dengan kekuatan 6,2 skala richter ini. Data terakhir menunjukkan jumlah korban meninggal sebanyak 35 orang, 8 meninggal, 275 luka-luka, 4.292 rumah dan 83 bangunan fasilitas umum rusak.

Tim SAR gabungan dan waga juga menemukan 4 korban anak-anak yang tertimbun longsor yang terjadi di Desa Bah, Kecamatan Ketol Kabupaten Aceh Tengah, kemarin (4/7). Pencarian dilakukan dengan menggunakan alat berat. Anak-anak yang tewas adalah Isahdan (9 tahun), Zainuddin (12), Riski (9) dan Rian (9).

"Menurut keterangan warga, saat gempa ada 8 anak-anak yang berlari di bawah pegunungan, dimana 4 selamat dan 4 tertimbun longsor," ujar Kepada Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Jumat (5/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement