Jumat 05 Jul 2013 11:03 WIB

Harga Cabai di Bandarlampung Tembus Rp 80 Ribu

Seorang pedagang menata dagangan cabainya. (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Seorang pedagang menata dagangan cabainya. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Harga cabai di pasar tradisional di Kota Bandarlampung cenderung terus melesat naik menjelang bulan puasa dan Lebaran. Harga bumbu masak itu bahkan sudah menembus Rp 80.000 per kilogram.

"Harga cabai merah cakra ini sudah mencapai Rp 70.000- Rp 80.000 per kilogram. Harga semua jenis naik," kata salah satu pedagang sayur- mayur di Pasar Lelang Bandarlampung, Yanto Jumat (5/7).

Yanto menyebutkan harga cabai merah keriting kini mencapai Rp 65.000 per kilogram, padahal pekan lalu harganya masih sekitar Rp 40.000 per kilogram.

Harga cabai rawit kecil mencapai RP 40.000 per kilogram, sebelumnya hanya Rp 20.000 per kilogram, dan cabai merah besar Rp 30.000 per kilogram.

Para pedagang menyebutkan harga cabai cenderung naik terus sejak pengumuman kenaikan harga BBM bulan lalu, dan harganya pun diperkirakan naik terus hingga Lebaran.

Kebutuhan cabai Lampung selain dipasok dari daerah Lampung sendiri sebagian juga didatangkan dari Pulau Jawa.

Sehubungan harga cabai melambung tinggi, banyak pengunjung yang membelinya hanya secukupnya.

"Kalau tak menggunakan cabai, masakan kurang enak rasanya. Namun, karena harganya melambung, dibeli secukupnya saja dan digunakan sehemat mungkin sebagai bumbu masak," kata salah satu pengunjung Pasar Lelang, Cindy.

Ia memperkirakan harga cabai, bawang dan kebutuhan pokok lainnya akan tetap tinggi, karena faktor kenaikan harga BBM dan peningkatan permintaan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement