Kamis 04 Jul 2013 23:17 WIB

Sri Sultan Hamengkubowono X Minta Koperasi Mandiri

Rep: Heri Purwata/ Red: Djibril Muhammad
Sri Sultan Hamengkubuwono X
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Sri Sultan Hamengkubuwono X

REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan setiap koperasi yang ada di DIY diharapkan mengembangkan dan memberdayakan diri. Sehingga bisa tumbuh menjadi kuat dan mandiri, serta mampu meningkatkan kesejahteraan anggotanya dan masyarakat.

Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan hal itu pada sambutan tertulis yang dibacakan Wagub Sri Paku Alam IX pada peringatan Hari Koperasi ke 66 tingkat DIY yang dipusatkan di Alun-alun Wates, Kulonprogo, Kamis (4/7). Dalam kesempatan tersebut juga digelar bazaar yang diikuti koperasi dari seluruh DIY. 

Lebih lanjut, Sri Sultan HB X mengatakan koperasi harus berusaha berperan nyata untuk mengembangkan dan memberdayakan tata ekonomi daerah berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Sehingga bisa terwujud masyarakat yang sejahtera.

Sultan menambahkan koperasi harus memperbaiki kualitasnya sehingga dapat mencapai kondisi yang diharapkan. Hal ini penting karena sebagain koperasi masih belum berperan secara signifikan terhadap kemajuan ekonomi masyarakat. Sehingga pembangunan koperasi harus diarahkan pada penguatan kelembagaan dan usahanya.

Sedang Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo menjelaskan menghadapi AFTA 2014, Pemkab sudah memberi contoh dengan membuat koperasi sekunder Senkudaya yang telah memiliki jejaring. Hasto mengharapkan melalui jejaring akan menjadi embrio koperasi yang lebih banyak lagi jumlahnya.

Hasto mengakui bahwa kesiapan koperasi menghadapi AFTA 2014 masih belum penuh. Sehingga  bangsa ini memerlukan satu ideologi yang akan memperkuat perekonomian, karena dari sisi infrastruktur masih kalah.

Ideologi tersebut adalah bela dan beli Indonesia, dengan semangat ini bangsa Indonesia bisa menghadapi serbuan produk asing sebagaimana para pejuang dahulu memenangkan pertempuran melawan penjajah, meskipun di atas kertas persenjataan bangsa Indonesia kalah.

"Setuju saya, tidak hanya koperasi, namun pemerintah, negara belum siap sebetulnya, karena kita kalah dari sisi infrastruktur. Makanya kita harus menyiapkan, termasuk melalui bela-beli Kulonprogo," kata Hasto.

Hasto juga mendorong  jika ada kerjasama dengan koperasi lain di DIY. Namun  kerjasama itu sebaiknya diarahkan pada koperasi yang sejenis, misalnya koperasi gula semut bekerja sama dengan koperasi industri yang lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement