Kamis 04 Jul 2013 21:19 WIB

DPS KPU Jatim 29 Juta Jiwa

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Djibril Muhammad
Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur telah menetapkan Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pemilukada 2013 sebanyak 29.794.548 jiwa.

Jumlah itu masih belum dianggap valid, karena Kamis (4/7) merupakan batas akhir pendataan kelurahan atas laporan warga yang namanya belum tercatat.

Komisioner Teknis Data dan Penyelenggaraan Pemilu KPU Jatim, Agus Mahfud Fauzi mengatakan, sebelumnya Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) hanya mencapai 29.503.266 Jiwa. Namun setelah ada pemuktahiran, bertambah 291.282 Jiwa.

"Namun, masih ada pendataan untuk menjadi daftar pemilih tetap (DPT)," kata Agus pada Republika, Kamis (4/7).

Dia mengatakan, angka tersebut masih bisa bertambah atau berkurang, tergantung hasil pemukhtahiran terakhir yang menunggu laporan warga ke kelurahaan. Oleh sebab itu, hasil DPS ini, kata Agus, dipasang di papan pengumuman balai desa setempat agar warga bisa langsung mengecek dan melaporkannya.

Sesuai aturan, masa pencatatan daftar pemilih tambahan berlangsung mulai kemarin pada 2 – 4 Juli. Setelah itu, barulah penetapan DPT terhitung 8 – 14 Juli mendatang. Dia mengakui, pemutakhiran data tahap pertama sempat tertunda, awalnya direncanakan 10 Juni mundur 29 Juni.

"Karena KPU kabupaten/kota belum siap, namun pengesahan dan pengumuman DPS sesuai jadwal yaitu 1 Juli," ujarnya.

Ketua Bawaslu Jatim, Sufyanto mengatakan, meski sesuai jadwal, namun penetapan DPS terksan buru-buru karena mendekati batas waktu. Dia khawatir, pendataannya malah dinilai asal-asalan dan tidak memenuhi ketentuan yang seharusnya.

Dia menjelaskan, adapun temuan Bawaslu, memang ada keterlambatan penyerahan daftar pemilih sementara dari KPU provinsi ke KPU kabupaten/ kota. Akibatnya data ke PPK, PPS dan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (P2DP) yang turun juga terlambat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement